Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar mengakui, ia mengetahui secara persis sejumlah aktivis 98 yang dibunuh dan dibuang oleh Tim Mawar saat kerusuhan pada 1998.
Tim Mawar adalah tim kecil dari kesatuan Komando Pasukan Khusus Grup IV, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Tim ini disebut sebagai dalang dalam operasi penculikan para aktivis politik prodemokrasi.
Agum Gumelar menyebut Tim Mawar bertugas melakukan eksekusi. Hal itu diungkapkan oleh Agum dalam sebuah diskusi.
Salah seorang audiens mengabadikan momen Agum Gumelar yang bercerita terperinci soal proses penculikan aktivis 98 dan diunggah di akun Facebook KataKita.
Baca Juga: Wawan, Lelaki yang Tewas Penuh Bacokan di Area Sawah Ternyata Eks Napi
Saat itu, Agum Gumelar menjadi salah satu anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang bertugas melakukan investigasi kasus penculikan aktivis.
Agum Gumelar melakukan berbagai pendekatan dengan para anggota Tim Mawar, yang merupakan anak buahnya saat masih menjadi Danjen Kopassus.
“Tim mawar yang melakukan penculikan itu anak buah saya semua itu. Saya juga pendekatan hati ke hati di luar pekerjaan DKP. Kemudian ketika dari hati ke hati, di sinilah saya tahu matinya orang-orang, dibuangnya di mana saya tahu,” kata Agum Gumelar.
Dalam penjelasannya yang direkam melalui video, Agum Gumelar tidak membeberkan lebih lanjut lokasi pembunuhan dan para aktivis dibuang.
Namun, Agum Gumelar bercerita dari sederetan investigasi yang dilakukan, ditemui fakta bahwa ada kesalahan yang dilakukan oleh Prabowo Subianto yang saat itu menjadi Danjen Kopassus.
Baca Juga: Rampas HP Fans, Petarung Bebas Penghina Khabib Dibekuk Polisi
Seluruh anggota DKP mengirimkan rekomendasi kepada panglima TNI untuk memberhentikan Prabowo dari satuan militer.