Suara.com - Partai Gerindra menuding calon presiden petahana, Joko Widodo atau Jokowi telah memenuhi dua unsur pelanggaran pemilu. Hanya saja, baik Bawaslu maupun kepolisian belum juga mengklarifikasi langsung ke Jokowi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono mengatakan, unsur pelanggaran pemilu oleh Jokowi diakibatkan oleh pernyataannya sendiri, semisal soal tiga kartu sakti dalam program dan janji kampanyenya.
"Kalau pelangaran pemilunya tadi sudah disampaikan, contohnya bagi-bagi sembako, kemudian yang kedua lempar-lempar dari mobilnya sendiri mobil kepresidenan bantuan-bantuan. Apalagi terakhir sekarang ada Kartu Indonesia Pintar Sarjana, ada kartu sembako murah. Nah ini Pak Jokowi memenuhi dua unsur Pak nih unsur pelangggaran pemilu, yang kedua unsur hoaks," tutur Ferry di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).
Sebutan hoaks dilayangkan Ferry lantaran program janji tambahan kartu sakti Jokowi dibantah langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri di kabinet kerja yang mempersoalkan keberadaan anggaran.
Baca Juga: Ini Dia Sosok Lelaki yang Digampar dan Diusir Prabowo saat Kampanye
"Ternyata janjinya Calon Presiden Joko Widodo ini disanggah sendiri oleh menteri keuangannya, oleh wakil presidennya bahwa anggaran anggaran untuk bikin yang Calon Presiden Joko Widodo soal KIP kuliah dan sebagainya yang belakangan gencar disampaikan itu karena anggarannya gak ada," papar Ferry.
Ferry lantas menyindir Bawaslu dan Polri yang tidak juga mempermasalahkan pelanggaran pemilu Jokowi seperti yang dia sampaikan.
"Jadi dua unsur nipu juga kemudian pelanggaran pemilu juga. Kalau Bawaslunya bener, kalau polisinya bener sudah ditangkap dari kemaren-kemaren yang namanya Calon Presiden Joko Widodo," tandas Ferry.