Listrik Masih Padam, Venezuela Berlakukan Libur Nasional

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 12 Maret 2019 | 12:39 WIB
Listrik Masih Padam, Venezuela Berlakukan Libur Nasional
Sejumlah wartawan menggunakan telepon pintar mereka saat pemadaman listrik di Caracas, Venezuela pada Kamis, 7 Maret 2019. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Venezuela memperpanjang libur nasional selama 24 jam karena pemadaman listrik berlanjut memasuki hari kelima.

Wakil Presiden Jorge Rodriguez mengatakan, pemerintah sedang mengupayakan pemulihan tenaga listrik dan mengatakan kepada televisi resmi VTV bahwa libur nasional berlanjut hingga Selasa, demikian seperti dilansir Kantor Berita Anadolu.

Semua lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta, pabrik serta pusat perbelanjaan akan tetap ditutup, menurut keputusan Presiden Nicolas Maduro.

Rodriguez, yang juga bertanggung jawab atas komunikasi, budaya dan pariwisata negara itu, mengatakan ada lima serangan terhadap sistem kelistrikan sejak Kamis, ketika pemadaman dimulai. Dia tidak memberikan informasi tambahan tentang serangan itu.

Baca Juga: Ketua GPAN Sebut Ada Tiga Artis yang Diincar Polisi Terkait Narkoba

Negara Amerika Latin itu diselimuti kegelapan sejak Kamis malam pekan lalu, di mana pemadaman listrik melanda 21 dari 23 negara bagian.

Presiden Nicolas Maduro dan pemerintahannya menyebut pemadaman tersebut sebagai sebuah sabotase di tengah krisis politik yang berkepanjangan di negara itu.

Pemimpin oposisi yang didukung Amerika Serikat, Juan Guaido, pada Minggu berpidato pada sebuah konferensi pers di Caracas, menegaskan kembali seruannya kepada militer untuk berhenti mendukung Maduro.

Majelis Nasional, yang tidak diakui oleh pemerintah dan tidak memiliki kekuatan sanksi, mengeluarkan keputusan yang menyatakan keadaan darurat nasional selama 30 hari karena pemadaman listrik dan periode itu dapat diperpanjang.

Keputusan tersebut menuntut pasukan keamanan untuk tidak melakukan intervensi dalam protes dan menginstruksikan petugas kesehatan untuk bekerja sama dengan rumah sakit swasta untuk dapat terus merawat pasien yang terkena dampak pemadaman listrik.

Baca Juga: Sebut Jokowi Mau Legalkan Perzinaan, Ustaz Supriyanto Kena 2 Ancaman Pidana

Anggota parlemen oposisi Jose Manuel Olivares melalui akun media sosialnya mengatakan 18 orang kehilangan nyawa di rumah sakit setelah pemadaman.

Media lokal El Pitazo melaporkan bahwa pemadaman itu disebabkan oleh kegagalan pembangkit listrik tenaga air Simon Bolivar, yang juga dikenal sebagai Bendungan Guri di negara bagian Bolivar.

Dam Guri adalah salah satu stasiun hidroelektrik terbesar di dunia dan catu daya utama ke jaringan listrik Venezuela.

Venezuela telah diguncang oleh protes sejak 10 Januari, ketika Nicolas Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua setelah pemungutan suara yang diboikot oleh oposisi.

Ketegangan meningkat ketika Guaido, yang mengepalai Majelis Nasional Venezuela, menyatakan dirinya sebagai presiden pada 23 Januari, suatu langkah yang didukung oleh AS dan banyak negara Eropa dan Amerika Latin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI