Suara.com - Sampah warga Kota Depok, Jawa Barat yang dibuang di Unit Pelaksanaan Teknis Tempat Pembuangan Akhir (UPT TPA) Cipayung mencapai 850-900 ton per hari. Banyaknya sampah yang diproduksi warga membuat kapasitas TPA Cipayung sudah melebihi kapasitas.
Terkait itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok, akan mengurangi sampah di TPA Cipayung dengan teknologi moderen seperti Landfill Meaning. Teknologi terbaru tersebut diharapkan bisa beroperasi pada 2020.
"Ada penambahan pembuangan sampah ke TPA Cipayung dari 700-800 ton per hari kini naik sebesar 850-900 ton per hari. Kenaikan itu dilihat dari selama Januari hingga Desember 2018 rata-rata sampah per harinya dibuang di TPA Cipayung," kata Kepala TPA Cipayung, Ardan Kurniawan kepada Suara.com, Senin (11/3/2019).
Menurut Ardan, teknologi Landfill Meaning dianggap yang paling cocok di gunakan di TPA Cipayung.
Baca Juga: Video Viral Pria Teriak Histeris Saat Coba Rasakan Sensasi Melahirkan
“Kami sedang merancang konsep membangun Landfill Meaning. Jika berjalan, sampah yang kita produksi tidak akan menghasilkan bau, bahkan akan menghasilkan rupiah,” terang Ardan.
Ardan menjelaskan, meningkatnya volume sampah yang dibuang ke TPA Cipayung karena faktor pertumbuhan penduduk Kota Depok, sehingga produksi sampah bertambah di Kota Sejuta Maulid tersebut.
Lebih jauh Ardan mengatakan, indikator meningkatnya volume sampah di Kota Depok dilihat dari jumlah penduduk. Ia menyebut satu orang menghasilkan sampah sebanyak 0,6 kilogram.
"Sebanyak 0,6 kilogram sampah untuk satu orang dikalikan jumlah penduduk Kota Depok sekitar dua juta jiwa. Belum lagi sampah yang bukan dari warga lainya," jelasnya.
Kontributor : Supriyadi
Baca Juga: Tangkap Terduga Teroris di Kalbar, Densus 88 Temukan Bom Rakitan