Duit Musala Tak Jelas, Siswa SMAN 5 Padang Gelar Aksi Mogok Belajar

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 11 Maret 2019 | 14:57 WIB
Duit Musala Tak Jelas, Siswa SMAN 5 Padang Gelar Aksi Mogok Belajar
Tampak ratusan siswa SMAN 5 Paadang yang melaksanakan aksi mogok belajar dengan berorasi dan aksi unjuk rasa di halaman sekolah mereka, Senin (11/3/2019). [Covesia/ Fadil Mz]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan siswa SMAN 5 Padang, Sumatera barat, mogok belajar seusai melaksanakan upacara bendera, Senin (11/3/2019) sekitar pukul 08.00 WIB.

Aksi mogok belajar itu sebagai bentuk protes terhadap Kepala Sekolah Yenni Putri yang dinilai telah merusak citra lembaga tersebut.

Bikran Nugraha, salah seorang siswa mengatakan, seluruh pelajar menginginkan Yenni Putri mundur dari jabatannya.

"Persoalannya banyak sekali, mulai dari penggunaan dana untuk ekstrakurikuler yang tidak jelas, sampai tindakan kepala sekolah yang hanya pencitraan," ujar Bikran Nugraha seperti diberitakan Covesia.com—jaringan Suara.com.

Baca Juga: 5 Alasan untuk Hindari Minum Kopi Saat Perut Kosong

Hal yang sama juga diungkapkan oleh M Risko Ilham. Ia mengaku sudah kesal terhadap tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah. Selain melakukan pencitraan, pemungutan uang komite dan pembangunan musala tidak transparan.

"Kami disuruh mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tetapi tidak didanai, ini menyebabkan kepercayaan orang tua hilang, karena tidak ada kejelasan dari penggunaan uang komite dan uang pembangunan musala," sebutnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, aksi mogok belajar tetap dilaksanakan sampai Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengganti kepala sekolah SMAN 5.

"Kami prihatin terhadap kondisi sekolah saat ini. Kami tetap akan mogok belajar, kami sudah kesal, banyak tuntutan yang membuat tidak kondusifnya SMAN 5 Padang," sebutnya.

Kepala Sekolah SMAN 5 Padang, Yenni Fitri menegaskan tuntutan siswanya tidak benar. Bahkan ia mengklaim, merogoh kocek pribadi demi membiayai kepentingan siswa.

Baca Juga: BPBD Magetan: Kerugian Akibat Banjir Hampir Rp 1 Miliar

"Yang penting saya tidak berbuat korupsi, saya selalu mendukung kegiatan anak-anak. Para guru juga terlibat untuk mendukung kegiatan siswa," ujar Yenni Fitri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI