2 Hari Menghilang, Sopir Taksi Online Tewas Diduga Dibunuh Perampok

Senin, 11 Maret 2019 | 14:45 WIB
2 Hari Menghilang, Sopir Taksi Online Tewas Diduga Dibunuh Perampok
Ilustrasi sopir taksi online jadi korban pembunuhan. [Istimewa/Kriminologi.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga dihebohkan dengan mayat lelaki bernama Andrre Putra Haryono (21) yang ditemukan bersimbah darah dan kondisi wajah luka memar di kediamannya di kawasan Gresik, Jawa Timur. Diketahui, korban yang bekerja sebagai sopir taksi online itu diduga menjadi korban pembunuhan.

Dugaan Andrre merupakan korban tindak pidana karena sepeda motor Honda Vario milik korban turut raib di lokasi tersebut. Jasad korban pertama kali ditemukan Ifa (46), tetangga korban yang tinggal di Desa Kepatihan.

Sebelum penemuan mayat korban, Ifa mengaku sempat diminta Sulidariyani, ibu korban untuk melihat kondisi anaknya di rumah kosong tersebut. Sebab, dari keterangan keluarga, remaja itu tidak ada kabar selama dua hari.

Selanjutnya, Ifa mendatangi rumah korban. Namun, dirinya kaget karena pintu rumah korban sudah terbuka.

“Saat melihat pintu depan sudah terbuka saya kembali lagi ke rumah dan sempat melihat Mas Andrre tidur di kamarnya. Namun, tidak berani masuk lalu memberitahu ke ibunya rumahnya sepi,” kata Ifa, Senin (11/03/2019).

Hal senada juga diceritakan tetangga korban. Yakni, Faisal (29) menurutnya Andrre adalah warga pendatang di Desa Kepatihan. Kendati demikian, korban sangat mudah bergaul dengan siapapun. Terutama teman-temannya dari luar.

“Sebelum ditemukan tidak bernyawa saya curiga. Mobil Dhaihatsu Sigra merah nopol L 1182 XF. Diparkir di depan biasanya tidak begitu. Sebab, korban berprofesi sebagai taksi online,” katanya seperti dikutip Beritajatim.com

Kecurigaan warga setempat semakin kenyataan. Pasalnya, saat itu rumah korban pintunya terbuka. Lampu serta kipas angin di ruangan tamu juga menyala.

“Saat dilihat bersama warga posisi korban terlentang di ruang kamarnya,” ungkap Faisal.

Mengetahui ada warga yang meninggal tidak wajar. Warga setempat melapor kasus ini ke Polsek Menganti. Mendapat laporan dari warga petugas menuju ke tempat kejadian perkara (TKP). Setelah memeriksa saksi-saksi, dan melakukan olah TKP serta identifikasi korban. Petugas selanjutnya mengevakuasi korban. Sedangkan rumah korban diberi garis police line untuk memudahkan pemeriksaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI