Suara.com - Yayat Hidayat (52) relawan penjaga pintu perlintasan kereta Kebon Pedes, Bogor tertimpa kabel saat kereta KA 1722 relasi Jatinegara - Bogor anjlok, Minggu (10/3/2019) pagi. Yayat shock dan sempat terdiam sejenak.
Yayat mengaku selama 8 tahun menjadi relawan penjaga pintu perlintasan kereta dirinya tidak mendapat penghasilan tetap. Yayat mengatakan hanya mengatakan dirinya hanya mendapat penghasilan dari hasil penggunaan jalan yang sukarela memberikan uang kepadanya.
"Nggak dibayar Karta daya juga kan relawan di sini nggak ada yang nyuruh. Paling sukarela aja kalau ada yang ngasih, sehari paling bisa dapat Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu lah," kata Yayat di lokasi KRL anjlok di Kebon Pedes.
Pasca insiden kereta anjlok tersebut Yayat mengaku tetap akan mengabdikan dirinya sebagai relawan penjaga perlintasan kereta api. Meskipun, Yayat mengaku sempat trauma terlebih sempat tertimpa kabel saat kejadian tersebut.
Baca Juga: Kesaksian KRL Anjlok di Kebon Pedes: Ada Suara Gesekan Aneh Kletak-kletok
"Tetap (jadi relawan) mas, kaget sih pasti kemarin saya juga pas ketiban kabel juga sempat diam dulu sebentar. Tapi ya lebih hati-hati aja, istri saya juga ingetin begitu," tutupnya.
Yayat Hidayat menceritakan detik-detik terjadinya kereta anjlok KA 1722 relasi Jatinegara - Bogor, di Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat Minggu (10/3/2019) kemarin. Yayat mengatakan sebelum kereta anjlok sempat terdengar suara aneh seperti gesekan besi beradu.
Yayat menceritakan saat kejadian pada Minggu (10/3) sekitar pukul 10.10 WIB dirinya tepat berada di samping pos penjaga pintu perlintasan rel kereta di Kebon Pedes. Setelah mendengar suara aneh yang tidak biasa itu, kata Yayat, baru saja tiga gerbong kereta melintas tiba-tiba sebuah kabel putus dan sempat menimpanya.
"Jadi pas denger suara 'kletak-kletok' itu kereta melintas, baru tiga gerbong tiba-tiba kabel twist putus. Saya juga sempat ketiban. Nggak lama kemudian ada suara kenceng kaya tabrakan pas saya lihat tiga gerbong yang melintas tadi ternyata anjlok," tutur Yayat.
Setelah kejadian, kata Yayat tampak penumpang pun panik berteriak minta tolong. Sebagaian besar penumpang mencoba keluar lewat pintu gerbong depan karena pintu gerbong bagian belakang ketika itu kata Yayat masih tertutup.
Baca Juga: KRL Anjlok, DPR Panggil Menhub Budi Karya
Menurut Yayat, saat menolong beberapa penumpang sebagain besar dari mereka hanya mengalami luka ringan. Meski begitu, kata Yayat sebagaian dari mereka terlihat sangat trauma.