KRL Anjlok, Dihimbau Tidak Dibawa ke Ranah Politik

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 10 Maret 2019 | 15:17 WIB
KRL Anjlok, Dihimbau Tidak Dibawa ke Ranah Politik
Kondisi KRL Commuter Line 1722 yang anjlok di pintu perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/3). [Suara.com/Novian Ardiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seperti diketahui, anggota Koalisi Masyarakat Sipil Bivitri Susanti menyebut, alasan polisi membekuk aktivis HAM sekaligus akademisi Robertus terkait kasus dugaan penghinaan terhadap intitusi TNI karena berdasarkan delik aduan. Dia menduga, pelapor dalam kasus ini tak lain adalah Letnan Jenderal TNI (purn) Johanes Suryo Prabowo.

Namun, J.S Prabowo sempat membantah menjadi pelapor di balik kasus penghinaan TNI yang kini menjerat Robet. Pensiuan TNI itu justru menyebut pernyataan yang disampaikan Bivitri adalah tidak benar.

"Bohong," kata Prabowo singkat melalui pesan singkat kepada Suara.com.

Namun, JS Prabowo yang memiliki akun Twitter bernama @marierteman, sempat mengomentari nyanyian Mars ABRI saat Robet berorasi dalam aksi Kamisan di depan Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (28/2/2019).

Baca Juga: Lokomotif Baru Disiapkan untuk Tarik Gerbong KRL yang Anjlok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI