Suara.com - Jakarta Animal Aid Network (JAAN) bersama dengan Dinas Kehutanan DKI Jakarta dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melakukan razia topeng monyet di Gang Sawah Lio 8, Jembatan Lima, Jakarta Barat, Sabtu (9/3/2019). Dari razia tersebut petugas menyita delapan ekor kera ekor panjang (Macaca Fascicularis) dari pelaku usaha topeng monyet.
Kepala Divisi Satwa Liar JAAN, Rahmat Zai mengatakan selain delapan ekor kera, tim juga mengamankan dua pelaku usaha beserta sejumlah alat peraga topeng monyet.
“Saat razia dua pelaku usaha topeng monyet ditangkap ketika bersiap untuk berangkat ngamen, saat dimintai keterangannya dilihat dari KTP kedua pelaku berasal dari Cirebon," kata Zai saat ditemui di kantor BKSDA DKI Jakarta.
Zai menjelaskan, pelaku usaha topeng monyet tidak dikenai sanksi atau ditahan. Mereka kata Zai, hanya diminta datang ke Dinas Kehutanan DKI Jakarta untuk menandatangani surat perjanjian agar tidak menggunakan kera sebagai sumber mata pencaarian.
Baca Juga: Peradaban Majapahit Ditemukan, Proyek Tol Pandaan - Malang Sementara Setop
“Kera dan alat peraga topeng monyet kami sita agar mereka tidak melakukan kegiatan ini lagi, kemudian pelakunya hanya diminta datang ke Dinas Kehutanan," kata dia.
Kemudian pihak BKSDA DKI dan Dinas Kehutanan DKI Jakarta menyerahkan barang bukti kera dan alat peraga topeng monyet kepada JAAN untuk dilakukan rehabilitasi.
Sebelum melakukan proses rehabilitasi, pihak JAAN akan melakukan tes kesehatan kepada delapan monyet di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
“Saat penyitaan tadi teridentifikasi satu kera bersin-bersin hingga keluar ingusnya dugaan sementara terkena flu, tunggu hasil lab nanti,” kata Zai.
Ia menerangkan, jika hasil tes kesehatan kera teridentifikasi terkena tuberkulosis (TBC) dan Rabies maka pihak JAAN akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pengecekan kesehatan kepada pemilik topeng monyet dan warga sekitar.
Baca Juga: Pemkot Kupang Siapkan Rp 6 Juta untuk Pulangkan Satu PSK Karang Dempel
Setelah dilakukan tes kesehatan nantinya delapan kera ini akan direhabilitasi di pusat rehabilitasi ekstopeng monyet di Cikole, Lembang, Bandung.