Petahana Menang di Survei, Fahri Hamzah Samakan Pilpres dengan Pilkada DKI

Sabtu, 09 Maret 2019 | 15:36 WIB
Petahana Menang di Survei, Fahri Hamzah Samakan Pilpres dengan Pilkada DKI
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (15/11/2018). [Dok. DPR RI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah membandingkan perhelatan kontestasi Pilpres 2019 dengan Pilkada DKI Jakarta 2017. Fahri berasumsi kedua pesta demokrasi itu memiliki kesamaan.

Melalui akun Twitter pribadinya, Fahri mengatakan hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga pada Pilkada DKI 2017 lalu banyak yang tidak akurat. Menurut Fahri, hal itu memiliki kesamaan dengan hasil sejumlah lembaga survei yang menyatakan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf masih di atas pasangan Prabowo - Sandiaga.

“Survei-survei yang salah di Pilkada DKI 2017 akan salah lagi dalam Pilpres 2019 #PercayaDeh," cuit Fahri di akun Twitter @fahrihamzah, seperti dikutip Suara.com, Sabtu (9/3/2019).

Menurut Fahri, rakyat sudah tidak percaya lagi dengan hasil sejumlah lembaga survei terkait Pemilu 2019.. Fahri menyebut sejumlah orang kerap memberikan jawaban salah atau berbohong kepada lembaga survei sebagai bentuk perlawanan secara diam-diam.

Baca Juga: Bocah SD Tiga Tahun Jadi Korban Perkosaan Paman dan Ayah, Kini Trauma

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah membandingkan perhelatan kontestasi Pilpres 2019 dengan Pilkada DKI Jakarta 2017. (Twitter)
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah membandingkan perhelatan kontestasi Pilpres 2019 dengan Pilkada DKI Jakarta 2017. (Twitter)

Rakyat Indonesia, kata Fahri, kerap mendapatkan intimidasi yang jauh lebih banyak dibandingkan Pilkada DKI 2017. Mereka yang sudah bosan dengan intimidasi itu pun berusaha melawan kekuasaan petahana.

“Rakyat akan melawan konsorsium survei yang memotong realitas suara rakyat. Dengan berbohong kepada mereka. Itulah yang terjadi di Pilkada Jakarta 2017 dan akan terjadi lagi di Pilpres 2019. Itulah cara rakyat melawan dalam diam,” ungkap Fahri.

Menurutnya, petahana Pilkada DKI 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki kesamaan dengan petahana pada Pilpres 2019 yakni Joko Widodo (Jokowi). Ia menyebut keduanya sama-sama suka mengganggu ketenangan rakyat dengan menyuarakan provokasi dan pembelahan.

“Petahana Pilkada DKI 2017 dan Petahana Pilpres 2019 memiliki kesamaan yang menyebabkannya dilawan oleh rakyat secara diam-diam. Mereka sama-sama suka mengganggu ketenangan rakyat. Kedua petahana ini memiliki kesamaan narasi sejak awal; Provokasi dan Pembelahan,” tutur Fahri.

Untuk diketahui, dari hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan elektabilitas capres nomor urut 01 Jokowi-Maruf lebih unggul dari capres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Sejumlah lembaga survei pun memprediksi Jokowi-Maruf akan keluar menjadi pemenang dalam Pilpres 2019 ini.

Baca Juga: Salah Gaul dan Sepi Job, Alasan Eddo Idol Pakai Narkoba

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI