KPU Sebut Keberadaan Lembaga Survei di Pemilu 2019 Membantu Masyarakat

Sabtu, 09 Maret 2019 | 13:28 WIB
KPU Sebut Keberadaan Lembaga Survei di Pemilu 2019 Membantu Masyarakat
Anggota KPU RI Hasyim Asy'harim. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang pesta demokrasi di Pemilu 2019, berbagai lembaga survei bergantian merilis hasil temuan terbarunya. Hasil yang disampaikan sejumlah lembaga dinilai KPU kerap membantu masyarakat.

Anggota KPU RI Hasyim Asy'harim mengatakan, survei beberapa lembaga hasilnya kerap tidak berbeda jauh dengan hasil perhitungan suara yang nantinya akan dilakukan penyelenggara pemilu setelah pencoblosan.

"Mengapa ini penting bagi KPU, publik sudah tahu sejak awal sebetulnya siapa dapat berapa atau siapa yang menang. Itu menjadi semacam dorongan psikologis orang untuk tenang, walaupun hitung-hitungan resmi masih berhari-hari masih berminggu-minggu," kata Hasyim di Gado-Gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2019).

Hasyim menilai, penghitung hasil Pemilu yang dilakukan KPU dapat memakan waktu hingga berminggu-minggu. Penghitungan lembaga survei yang menggunakan berbagai macam metodelogi, kata dia, dapat menjadi alat kontrol bagi KPU.

Baca Juga: Buka Baju Saat Sapa Pendukung, Prabowo: Terbawa Suasana Semangat

"Selain itu menjadi alat kontrol bagi KPU supaya kemudian hasil awal, kalau hasil exit pol atau awal kalau orang memilih di TPS langsung ditanya oleh lembaga survei. Kalau quick count itu diketahui TPS selesai menghitung," jelasnya.

Lebih jauh Hasyim mengatakan, survei dari suatu lembaga juga dapat berguna untuk menyiapkan sarana untuk mengawal suara rakyat. Sebab, kecurangan dalam penghitungan suara setidaknya dapat diantisipasi.

"Itu kemudian menjadi sarana untuk mengawal suara rakyat sejak awal, supaya kemungkinan menguap di jalan, belok kanan belok kiri ketika ditingkat berikutnya tuh sudah terkawal. Karena sudah diketahui sejak awal siapa dapat apa atau siapa dapat berapa," tutup Hasyim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI