Warga Depok Dimanjakan dengan Terminal Tipe A Jatijajar dan Pondok Cabe

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Sabtu, 09 Maret 2019 | 12:26 WIB
Warga Depok Dimanjakan dengan Terminal Tipe A Jatijajar dan Pondok Cabe
Bus antar Provinsi terpakir di Terminal Jatijajar, Kota Depok, Jawa Barat. (Suara.com/Supriyadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Kota Depok, Jawa Barat dimanjakan dengan dua terminal tipe A yakni Terminal Jatijajar dan Terminal Pondok Cabe, Tangerang selatan, Benten yang berbatasan dengan Depok.

Hendrik, warga Kecamatan Sawangan, Depok merasa terbantu dengan adanya terminal tipe A tersebut.

"Kalau beroperasi dua terminal tipe A cukup memudahkan warga Depok untuk berpergian jarak jauh. Bisa dibilang dimanjakan kalau mau pergi jarak jauh dan hendak mudik Lebaran," kata Hendrik kepada Suara.com, Sabtu (9/3/2019).

Warga menilai dua terminal Jatijajar yang berada di Depok bagian Timur, Kelurahan Jatijajar bisa dijangkau oleh warga yang tinggal di Depok bagian Timur dan tengah seperti warga Kecamatan Cimanggis, Tapos, Cilodong, Sukmajaya dan Kecamatan Pancoran Mas.

Baca Juga: AHY: Senang Rasanya Mengetahui Ibu Ani Terus Optimis Melawan Kanker

Sedangkan untuk Terminal Pondok Cabe bisa dijangkau oleh masyarakat Depok bagian Barat seperti Kecamatan Sawangan, Bojong Sari, Beji, Limo, dan Kecamatan Cinere.

Menurut Hendrik, dua terminal ini cukup besar dan melayani perjalan jarak jauh.

"Enggak perlu ke Jakarta lagi, atau ke pusat Kota Depok Jalan Margonda, tinggal naik angkot ke Pondok Cabe kalau rumahnya di Sawangan dan Bojongsari ya," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, seluruh kendaraan umum, baik tergolong dalam Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), yang beroperasi di wilayah Kota Depok diwajibkan untuk segera masuk Terminal Jati Jajar sesuai waktu yang telah ditentukan.

Menurutnya, koordinasi mengenai ultimatum waktu juga telah dilakukan oleh pihaknya dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Baca Juga: Polisi Olah TKP di Lokasi Pembegalan yang Tewaskan Warga Kebon Jeruk

"Jadi untuk AKAP, 13 Maret sedangkan AKDP (bus) itu 13 April 2019 semuanya harus masuk Terminal Jati Jajar Depok," ungkap Dadang.

Dadang menuturkan, apabila pada waktu yang ditentukan masih ada transportasi umum maka pihaknya akan segera memberikan sangsi tegas, berupa pencabutan izin.

"Kita ingin mengoptimalkan keberfungsian terminal. Sehingga, nantinya tidak akan ada lagi bus yang ngetem di UI maupun Pal. Memang, saat ini lokasi tersebut menjadi seperti terminal bayangan," kata dia.

Sedangkan kata dia, Terminal Terpadu Kota Depok yang berada di Jalan Raya Margonda hingga saat ini masih dalam tahap pembangunan hanya dikhususkan untuk kendaraan umum jenis angkutan kota (Angkot), dan Bus yang melayani perjalanan seputaran Jabodetabek dan Bandara Soekarno Hatta.

"Kita sudah mengimbau kepada pemilik PO Bus, sejak Soft launching Terminal bulan September kemarin. Kemudian, terakhir kita rapatkan bersama mereka di Jati Jajar pada Rabu 6 Maret 2019, yang sifatnya sudah instruksi," katanya.

Dadang menegaskan pihak BPTJ juga telah meminta agar rambut - rambu lalu lintas di sekitar Terminal Bus Jatijajar segera dipasang. Setelah dipenuhi, tentu aturan harus diikuti.

"Nanti skemanya, Bus masuk lewat Tol Citeureup - Cibinong - masuk Terminal Jatijajar. sedangkan bus yang keluar dari Terminal, langsung masuk ke Tol Cijago rutenya seperti itu," tandasnya.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono menambahkan, Terminal Tipe A Pondok Cabe, Tangerang Selatan, sedang pembenahan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat di terminal tersebut.

"Terdapat 33 operator bus di Terminal Pondok Cabe dengan layanan tujuan beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur maupun Yogyakarta," kata Bambang ketika dihubungi.

Untuk mempermudah masyarakat mengakses terminal Pondok Cabe telah dibuka pula layanan bus transjakarta menuju terminal tersebut.

Tidak hanya itu, kata dia, sejak diresmikan masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan angkutan umum massal Jabodetabek Airport Connexion untuk menuju bandar udara Soekarno Hatta.

"Namun dalam proses perjalanannya, belum banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan Terminal Pondok Cabe," ujar dia.

Ia menyampaikan perlu upaya bersama agar operasional Terminal Pondok Cabe berjalan optimal.

“Kita sudah siapkan timeline-nya dan dalam pelaksanannya perlu keterlibatan semua pihak”, ujar Bambang

Bambang kemudian menjelaskan langkah optimalisasi pengoperasian terminal Pondok Cabe antara lain terdiri dari pemindahan secara bertahap operasional pool ke dalam terminal Pondok Cabe.

Kemudian mewajibkan bus-bus untuk masuk terminal hingga peningkatan kinerja ruas Jalam. K.H. Sahlem melalui manajemen rekayasa lalu lintas di ruas dan simpang.

“BPTJ tidak bisa melaksanakan kegiatan yang telah kita susun timeline-nya tersebut sendiri, perlu dukungan serta keterlibatan rekan-rekan dari Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan, Kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja dan juga Direktorat Jenderal Perhubungan Darat”, jelasnya.

Bambang menambahkan, dukungan serta keterlibatan dibutuhkan dari Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, dan Kota Depok dalam melakukan penataan layanan angkutan kota.

“Untuk mengawal jadwal kegiatan yang telah ditetapkan, koordinasi dilakukan secara intens termasuk dengan melibatkan rekan-rekan operator Bus”, ujar Bambang.

BPTJ kata dia, telah merinci produksi penumpang Terminal Pondok Cabe pada bulan Februari menunjukkan bahwa terdapat 646 Bus Angkutan Kota Antar Provinsi dengan 1.232 kedatangan penumpang dan 1171 keberangkatan penumpang.

Adapun pada bulan Januari, Terminal Pondok Cabe mencatat 671 Bus dengan melayani 1.315 kedatangan penumpang dan 1.358 keberangkatan penumpang.

"Rata-rata penumpang warga Depok dan Tangsel. Ada warga Depok karena berdekatan atau berbatasan dengan Tangsel yang posisinya tak jauh," katanya.

Operasional Tol Trans Jawa dinilai memberikan peluang besar bagi layanan bus antar kota di pulau Jawa.

“Momentum ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya dengan terus meningkatkan pelayanan baik dari sisi pelayanan busnya sendiri maupun pelayanan terminal,” jelas Bambang.

Kontributor : Supriyadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI