"Namun dalam proses perjalanannya, belum banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan Terminal Pondok Cabe," ujar dia.
Ia menyampaikan perlu upaya bersama agar operasional Terminal Pondok Cabe berjalan optimal.
“Kita sudah siapkan timeline-nya dan dalam pelaksanannya perlu keterlibatan semua pihak”, ujar Bambang
Bambang kemudian menjelaskan langkah optimalisasi pengoperasian terminal Pondok Cabe antara lain terdiri dari pemindahan secara bertahap operasional pool ke dalam terminal Pondok Cabe.
Kemudian mewajibkan bus-bus untuk masuk terminal hingga peningkatan kinerja ruas Jalam. K.H. Sahlem melalui manajemen rekayasa lalu lintas di ruas dan simpang.
Baca Juga: AHY: Senang Rasanya Mengetahui Ibu Ani Terus Optimis Melawan Kanker
“BPTJ tidak bisa melaksanakan kegiatan yang telah kita susun timeline-nya tersebut sendiri, perlu dukungan serta keterlibatan rekan-rekan dari Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan, Kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja dan juga Direktorat Jenderal Perhubungan Darat”, jelasnya.
Bambang menambahkan, dukungan serta keterlibatan dibutuhkan dari Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, dan Kota Depok dalam melakukan penataan layanan angkutan kota.
“Untuk mengawal jadwal kegiatan yang telah ditetapkan, koordinasi dilakukan secara intens termasuk dengan melibatkan rekan-rekan operator Bus”, ujar Bambang.
BPTJ kata dia, telah merinci produksi penumpang Terminal Pondok Cabe pada bulan Februari menunjukkan bahwa terdapat 646 Bus Angkutan Kota Antar Provinsi dengan 1.232 kedatangan penumpang dan 1171 keberangkatan penumpang.
Adapun pada bulan Januari, Terminal Pondok Cabe mencatat 671 Bus dengan melayani 1.315 kedatangan penumpang dan 1.358 keberangkatan penumpang.
Baca Juga: Polisi Olah TKP di Lokasi Pembegalan yang Tewaskan Warga Kebon Jeruk
"Rata-rata penumpang warga Depok dan Tangsel. Ada warga Depok karena berdekatan atau berbatasan dengan Tangsel yang posisinya tak jauh," katanya.