Data TKN Jokowi : 9 Juta Masyarakat Indonesia Masih Percaya Hoaks

Sabtu, 09 Maret 2019 | 06:02 WIB
Data TKN Jokowi : 9 Juta Masyarakat Indonesia Masih Percaya Hoaks
Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Ade Irfan Pulungan di Direktorat Siber Bareskrim Polri. (Suara.com / Novian Ardiansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maraknya hoaks yang beredar luas di media sosial terhadap dua pasang capres dan cawapres sangat mempengaruhi masyarakat dalam menentukan sikap dan pilihannya. Tak terkecuali bagi calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi).

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin menjelaskan, ramainya hoaks dan ujaran kebencian yang diterpakan kepada Jokowi lambat laun dapat menggerus suara bagi petahana.

Pasalnya segelintir masyarakat yang percaya hoaks menjadi ogah memilih Jokowi dalam pemilihan 17 April mendatang.

"Dan (hoaks) nanti mengakibatkan dalam pemilu nanti ada kemungkinan untuk tidak memilih Pak Jokowi," kata Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi - Maruf Amin, Ade Irfan Pulungan di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jumat (8/3/2019).

Baca Juga: Gerombolan Barbar Sebar Hoaks soal Jokowi, TKN Kumpulkan 10 Daftarnya

Bahkan, Irfan menduga hoaks tersebut menyasar masyarakat yang memang belum menentukan pilihan dalam Pilpres 2019.

Ia menilai hoaks tersebut bertujuan untuk mempengaruhi dan membuat bingung masyarakat untuk memilih, sehingga mereka tetap berada dalam golongan putih (golput).

"Hari ini kan masih banyak ya orang percaya akan hoaks. Menurut data yang kami himpun ya, masih ada 9 juta orang yang masih percaya akan hoaks. Ada juga sekitar 20 persennya orang yang belum menentukan sikapnya memilih kepada siapa. Nah ini kan bisa berpengaruh," ujar Irfan.

"Nah makanya kita tidak ingin supaya orang-orang yang belum punya pilihan ini terpengaruh dengan masalah hoaks ini. Makanya ini harus benar-benar kami lawan, kami perangin supaya mereka dengan fitnah-fitnah atau hoaks dan ujaran kebencian yang memang itu tidak terjadi kepada Pak Jokowi," jelasnya.

Irfan sendiri saat ini tengah berada di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri guna melakukan pendampingan terhadap tiga saksi dari TKN untuk memberikan keterangan atas pelaporan hoaks terhadap Jokowi.

Baca Juga: Ini Tiga Hoaks yang Dilaporkan Timses Jokowi ke Mabes Polri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI