Suara.com - Peserta Aksi Demo Gojek di Yogyakarta Sepakat Uninstall Aplikasi hingga Senin
Para pengemudi ojek daring yang tergabung dalam Jateng – Jogja Bergerak (JJoger), bersepakat menghapus aplikasi GoJek dari ponselnya masing-masing, hingga ada jawaban atas tuntutan mereka.
Anggota JJoger juga bersepakat untuk tidak menerima order calon penumpang via aplikasi GoJek sampai terdapat penjelasan mengenai tiga tuntutan mereka pada hari Senin (11/3) pekan depan.
"Teman-teman bersepakat meng-uninstall akun Go-Car dan teman-teman sepakat off-bid sampai hari Senin mendapatkan keputusan atau jawaban dari Jakarta," kata Koordinator Negosiasi JJoger Purnomo Susanto, di Kantor Gojek, Jalan Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Jumat (8/3/2019).
Baca Juga: Catriona Gray, Miss Universe 2018 Akui Bangga Pakai Kebaya Anne Avantie
Pria yang akrab dipanggil Gus Pur itu mengatakan, PT Gojek Indonesia (PTGI) Jogja-Jateng berjanji memaksimalkan komunikasi dengan kantor pusat terkait tiga tuntutan para pengemudi. Hasilnya akan disampaikan Senin awal pekan depan.
Ketiga tuntutan mereka salah satunya adalah, PTGI harus mengembalikan skema pemberian insentif Go-car yang lama. Sebab, skema baru yang diterapkan dinilai kurang adil.
Dalam skema yang baru, pemberian insentif dibagi dalam empat kategori, yakni A, B, C, dan D. Pengemudi yang masuk dalam kategori A hanya memperoleh bonus maksimal Rp125 ribu. Kategori B Rp 175 ribu, sementara kategori C dan D Rp 300 ribu.
Kedua, PTGI dituntut untuk meratakan order bagi seluruh pengemudi Go-Car. Selama ini, para pengemudi merasa ada kesenjangan order.
Ketiga, membuka semua akun pengojek yang diblokir. Sebab, mereka menilai ada banyak akun yang dinonaktifkan sementara oleh PTGI tanpa alasan jelas.
Baca Juga: Prabowo Lepas dan Lempar Baju ke Warga, Ini Kata Juru Bicaranya
Kontributor : Sri Handayani