Ia mengatakan, mengenai tuntutan skema insentif, GoJek memutuskan hal tersebut adalah bonus tambahan demi menjaga kualitas pelayanan.
"Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar, karena tujuan utamanya adalah mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra GoJek," jelas Reza.
Ia memastikan, fokus GoJek tentang kesejahteraan mitra tak terbatas pada kebijakan tarif serta insentif. Misalnya, ada pula program kesejahteraan mitra yang dikemas dalam GoJek Swadaya.
Program tersebut, kata Reza, dapat meringankan pengeluaran sehari-hari mitra GoJek, memberikan akses kepada program asuransi terjangkau, serta memberikan akses kepada program pengaturan keuangan bagi masa depan mitra dan keluarganya.
Baca Juga: Kasus Robertus Robet, Moeldoko: Kritik Boleh Tapi Jangan Langgar Aturan
"Bahkan, kami juga sedang mengeksplorasi berbagai program peningkatan kemampuan, keahlian dan pengetahuan untuk mitra. Salah satunya melalui kegiatan Bengkel Belajar Mitra, yang membekali mitra kami dengan pengetahuan kewirausahaan dan pengelolaan keuangan," tuturnya.
Sementara mengenai tuntutan penghapusan data mitra yang terblokir, saat ini perusahaan sedang memprioritaskan perbaikan kebijakan sistem suspensi.
GoJek, sambung Reza, kerap menggelar sesi diskusi tatap muka dengan mitra untuk membahas kebijakan suspensi.
Sedangkan terkait tuntutan sistem alokasi atau penghapusan order prioritas, GoJek berkomitmen meningkatkan kemudahan dan kenyamanan mitra driver dalam bekerja.
Caranya, tambah Reza, GoJek telah menerapkan sistem alokasi order yang baru. Pada sistem baru ini, kedekatan dengan titik lokasi bukanlah satu-satunya parameter dalam pembagian order.
Baca Juga: Zul Zivilia Jual Narkoba ke Rekan Artis?
"Order yang dibuat oleh konsumen akan disebarkan kepada mitra yang berada pada radius tertentu. Kemudian, mitra yang paling rajin atau tidak pilih-pilih order, punya rating tinggi, berpeluang lebih besar untuk mendapatkan order tersebut," ungkapnya.