Hari Perempuan Internasional, AJI: Setop Eksploitasi Wanita dalam Berita

Jum'at, 08 Maret 2019 | 18:55 WIB
Hari Perempuan Internasional, AJI: Setop Eksploitasi Wanita dalam Berita
Sejumlah organisasi menggelar aksi demonstrasi dalam memperingati Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day (IWD) yang jatuh pada hari ini, Jumat (8/3/2019). [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah organisasi menggelar aksi demonstrasi dalam memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) yang jatuh pada hari ini, Jumat (8/3/2019).

Massa aksi bertajuk “Panggung Politik Independen Perempuan” ini melakukan longmarch alias berjalan kaki dari tugu Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat hingga ke seberang jalan Istana Kepresidenan.

Aksi yang diinisiasi lebih dari 65 organisasi massa dan diikuti ribuan orang ini menyuarakan kebebasan berekspresi dan berpendapat, kesetaraan gender, bebas dari kekerasan dan sebagainya.

Ketua Divisi Gender Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Naomi Jayalaksana—yang juga menjadi peserta aksi—mengatakan, masih banyak pemberitaan media yang diskriminatif terhadap perempuan.

Baca Juga: Menteri LHK: Kebijakan Publik Pasti Telah Lalui Pertimbangan Keilmuan

Bahkan, kata dia, perempuan dieksploitasi lewat pemberitaan yang sensasional. Seperti pemberitaan kasus prostitusi online yang melibatkan artis Vanesa Angel.

”Banyak berita tentang Vanesa yang mengulik sisi sensual dan kepribadian hingga keluarganya. Berdasarkan kajian AJI Jakarta, masih banyak pemberitaan di media massa yang diskriminatif terhadap perempuan. Bahkan banyak berita yang melanggar kode etik jurnalistik,” kata Naomi di lokasi.

Sejumlah organisasi menggelar aksi demonstrasi dalam memperingati Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day (IWD) yang jatuh pada hari ini, Jumat (8/3/2019). [Suara.com/Erick Tanjung]
Sejumlah organisasi menggelar aksi demonstrasi dalam memperingati Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day (IWD) yang jatuh pada hari ini, Jumat (8/3/2019). [Suara.com/Erick Tanjung]

Menurutnya, kontestasi cepat-cepatan dan klikbait membuat banyak media memberitakan kronologis kasus kekerasan terhadap perempuan dengan menjual sensualitas, ketubuhan perempuan yang cendrung menyudutkan korban.

Ada pula pemberitaan yang mengekspose sisi kehidupan yang tidak relevan dengan kasus melibatkan kaum perempuan.

Selain itu, dalam industri media juga masih terdapat kebijakan yang diskriminatif terhadap jurnalis perempuan.

Baca Juga: Dukung Anies Jual Saham Bir, PA 212 Ancam Kerahkan Massa Seperti Demo Ahok

“Seperti tidak ada cuti haid, masih sedikit media yang punya ruang laktasi dan sebagainya,” ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI