Panwaslu Perempuan Dipukul di Maluku, Puluhan Lainnya Diancam

Jum'at, 08 Maret 2019 | 14:20 WIB
Panwaslu Perempuan Dipukul di Maluku, Puluhan Lainnya Diancam
Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja (batik hitam). (Suara.com/Novian Ardiansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan sebanyak 66 Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di berbagai daerah di Indonesia mengalami ancaman hingga kekerasan fisik. Satu di antaranya seorang Panwaslu perempuan yang berada di Maluku.

Panwaslu wanita tersebut, kata Bagja, mengalami kekerasan fisik dan pukulan saat bertugas. Bawaslu pun menyayangkan kejadian tersebut terjadi di tengah seruan pelaksanaan pemilu yang damai.

"Hampir di semua provinsi, ada 66 orang Panwaslu alami kekerasan, dipukul, diancam, diintimidasi dan kemudian diancam untuk rumahnya di bakar ada di Papua Barat," ujar Rahmat Bagja di Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2019).

Bagja menerangkan, anggota Panwaslu perempuan di Maluku yang dipukul kini sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polda setempat, termasuk anggota panwas yang lain.

Baca Juga: Reza Jual Gadis Putus Sekolah di Facebook untuk Ngeseks, Harganya Rp 4 Juta

"Ada juga yang laki-laki tapi yang kita sayangkan terjadi juga pada perempuan. Perempuan kok dipukul-pukul," kata Bagja.

Hingga saat ini Bawaslu belum mengetahui siapa dalang di balik aksi kekerasan kepasa para Panwaslu di daerah.

Bawaslu kemudian mengingatkan kemabali kepada para peserta pemilu agar tidak menggunakan cara-cara kekerasan serta ancaman terhadap para Panwaslu.

"Peserta diimbau agar tidak merugikan hal-hal yang merugikan pengawas pemilu karena kami harapkan tugas mereka tidak menjadi ancaman bagi keselamatan dirinya Aparat diharapkan ikut menjaga, kami harapkan kejadian ini tidak terulang kembali," jelasnya.

Baca Juga: Lihat Putrinya Kerja Sendiri di McDonald's, Aksi Sang Ibu Bikin Syok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI