Bawaslu Cari Lokasi Emak-emak Sebut Jokowi Menang Pelajaran Agama Dihapus

Jum'at, 08 Maret 2019 | 13:42 WIB
Bawaslu Cari Lokasi Emak-emak Sebut Jokowi Menang Pelajaran Agama Dihapus
Komisioner Bawaslu, Rahmat Bagja menyatakan putusan MA akan menjadi jalan tengah terkait masalah mantan napi koruptor dilarang jadi caleg. (Suara.com/Muhammad Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bawaslu RI masih melakukan penyelidikan terkait video yang memperlihatkan emak-emak berpakaian dengan atribut mirip salah satu partai politik peserta Pemilu 2019. Dalam video tersebut, memperlihatkan emak-emak tengah berkampanye dengan materi hoaks ke rumah-rumah warga.

Anggota Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengatakan hingga kini pihaknya masih mendalami informasi terkait beredarnya video dengan dugaan kampanye hitam yang dilakukan salah satu pendukung pasangan calon.

"Masih dalam penyelidikan, masih mencari informasi di mana tempatnya, letaknya di mana dan orangnya siapa," kata Bagja di Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2019).

Sebelumnya beredar video emak-emak yang berkampanye menyebut jika Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin menang maka pelajaran agama di sekolah bakal dihapus. Video tersebut viral di media sosial sejak Selasa (5/2/2019) lalu.

Baca Juga: Meski Dilanda Perang dan Kesulitan, Afghanistan Sumbang Pengungsi Palestina

Hingga saat ini Bawaslu RI belum bisa memastikan apakah sosok emak-emak dalam video tersebut merupakan bagian dari tim kampanye atau hanya relawan salah satu pasangan capres dan cawapres.

Sebelumnya, anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan, tak menutup kemungkinan terdapat persamaan kasus antara video tersebut dengan tiga ibu-ibu di Karawang, Jawa Barat.

Kasus yang dimaksudnya Afifuddin adalah tiga ibu-ibu mendatangi warga untuk menyebar hoaks jika Jokowi – Maruf menang Pilpres 2019, maka azan tak diperbolehkan.

"Hampir sama seperti kasus Karawang. Kalau nanti terbukti yang bersangkutan bukan tim sukses, maka bisa masuk ke pelanggaran UU ITE,” ujar Afifuddin di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).

Baca Juga: Sandiaga Tak Kenal Ulama HTI yang Dimaksud Ketum PPP

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI