Suara.com - Herman, dikenal sebagai petugas pasukan oranye yang 'ahli' evakuasi jika ditemukan mayat di kali Banjir Kanal Barat (BKB). Lelaki 57 tahun ini mengatakan bekerja sebagai pasukan oranye merupakan panggilan jiwa.
Menurutnya, pekerjaan membersihkan sungai dari sampah adalah tugas mulia. Sebelum menjadi petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup, ia sempat menjadi supir bus.
Herman mengatakan, dari segi pendapatan, menjadi supir bus lebih besar daripada tim oranye. Namun, setelah 32 tahun menjadi supir bus dan berhasil menyekolahkan 6 anaknya sampai kuliah, ia menginginkan pekerjaan dengan dampak sosial yang besar. Saat Herman mendengar lowongan sebagai pegawai UPK badan air, ia tidak berpikir lama untuk mendaftar.
"Saya sih anggap pekerjaan ini sebagai panggilan jiwa. Saya dari kecil di sini, saya pengen kerja sosial bantu Jakarta," ujar Herman di pinggir kali BKB Tambora, Jakarta Barat, Kamis (7/03/2019) kemarin.
Baca Juga: Resmikan 95 Gedung Sekolah, Anies: Ini Tempat Menumbuhkan Karakter
Herman adalah pria asli Betawi, lahir di Jakarta dan tinggal di Tanah Abang sejak kecil. Ia mengaku sangat miris melihat kondisi sungai di Ibu Kota yang kondisinya sangat buruk.
Menurutnya, sebelum ia menjadi petugas UPK, kondisi sungai di Jakarta sangat parah. Bahkan kali BKB tempat ia bekerja sekarang, dulu ia bisa berdiri di tengah sungainya saking banyaknya sampah. Air sungai juga tidak mengalir dan hanya dipenuhi lumpur.
Setelah Pemprov DKI era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membentuk pasukan oranye dan pasukan pelangi yang lain, ia melihat kondisi ibu kota dan sungai sudah jauh lebih baik.
Meski masih ada sampah di kali, ia menyebut kondisi air sudah bisa mengalir deras. Herman berharap kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
"Sekarang sudah bagus kalinya, dulu saya ke tengah sungai berdiri juga bisa. Tinggal kesadaran masyarakan saja ini. Masih banyak yang buang sampah ke kali," kata Herman sambil mengenakan baju oranye khas petugas UPK.
Baca Juga: Ketua DPR Belasungkawa pada 3 TNI yang Gugur di Papua