Suara.com - Pasukan Israel menahan 13 orang Palestina serta membuat bayi yang baru berumur 40 hari sesak nafas akibat menghirup gas air mata selama penyerbuan pada Kamis (7/3/2019) malam di seluruh Tepi Barat Sungai Jordan.
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengkonfirmasi, pasukan Israel menahan lima orang di Kabupaten Jenin, bagian utara Tepi Barat.
Beberapa sumber lokal mengatakan, militer Israel menyerbu Kota Kecil Silat Al-Harithiya, sebelah barat-laut Jenin --tempat tentara menahan tiga orang Palestina, termasuk seorang mantan narapidana.
Pasukan Israel juga menahan dua bekas tahanan selama penyerbuan sebelum fajar sehingga memicu bentrokan di kamp pengungsi Jenin.
Baca Juga: Identitas 3 Prajurit TNI yang Gugur Saat Baku Tembak di Nduga
Tentara Yahudi melepaskan tembakan ke arah pemuda lokal yang memprotes penyerbuan tersebut, kata Kantor Berita Palestina, WAFA yang dilansir dari Antara, Jumat (8/3/2019).
Di Kabupaten Al-Quds (Jerusalem), pasukan Israel melancarkan penyerbuan ke dalam Kota Kecil Qatanna, sebelah barat-laut Al-Quds, dan menahan tiga orang Palestina setelah menjarah rumah keluarga mereka.
PPS mengkonfirmasi satu warga Palestina ditahan dari Ramallah, bagian tengah Tepi Barat.
Di bagian selatan Tepi Barat, PPS mengkonfirmasi dua orang Palestina, termasuk seorang bekas tahanan, diciduk dari Kabupaten Bethlehem.
Saat menjelaskan penyerbuan ke Kabupaten Bethlehem, beberapa sumber keamanan mengatakan puluhan prajurit Israel menyerbu kamp pengungsi Dheisheh, sehingga menyulut bentokan dengan pemuda setempat.
Baca Juga: Detik-detik 3 Prajurit TNI Gugur dalam Baku Tembak di Nduga
Selama bentrokan yang berkecamuk, tentara Israel melepaskan tembakan ke arah pemrotes dan rumah warga, sehingga bayi yang baru berumur 40 hari menderita sesak nafas akibat menghirup gas air mata. Ia segera dibawa ke rumah sakit yang berpusat di Bethlehem untuk diobati.