Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 12.495 kepala keluarga terdampak banjir yang terjadi di 15 kabupaten di Jawa Timur.
"Data sementara, banjir menyebabkan lebih dari 12.495 KK terdampak dan sebagian masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran persnya, Kamis malam.
Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Jatim, kata dia, 15 kabupaten yang mengalami banjir adalah Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Tranggalek, Ponorogo, Lamongan dan Blitar.
"Daerah yang paling parah terlanda banjir adalah Kabupaten Madiun akibat meluapnya sungai Jeroan yang merupakan anak sungai Madiun," ucapnya seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Hasil Liga Europa Malam Ini: Arsenal Kandas, Chelsea Menang Telak
Ia merinci, sebanyak 39 desa, delapan kecamatan di kabupaten setempat terendam banjir sehingga menyebabkan 4.317 KK atau 17.268 jiwa terdampak banjir, dua unit rumah rusak berat, 253 hektare sawah tergenang , tiga titik tanggul rusak, dua unit jembatan rusak, satu unit gorong-gorong rusak dan ribuan ternak terdampak.
Banjir dengan ketinggian 50-100 centimeter, kata dia, terjadi di Kabupaten Ngawi akibat meluapnya Sungai Bengawan Madiun yang merendam rumah warga sebanyak 4.490 KK di 18 desa di enam kecamatan.
Lalu, banjir di Kabupaten Nganjuk disebabkan luapan air Sungai Kuncir di Desa Sonopatik Berbek sehingga merendam jalan raya dan pemukiman warga di delapan dusun, tiga kelurahan, 12 desa, enam kecamatan dengan ketinggian 10-100 centimeter.
"Sebanyak 456 KK terdampak banjir dan sampai saat ini pendataan serta penanganan darurat masih masih dilakukan," katanya.
Sedangkan, beberapa daerah yang menjadi perbatasan Surabaya yang merupakan Ibu Kota provinsi juga terjadi banjir, seperti Gresik dan Sidoarjo.
Baca Juga: Jenazah 3 Anggota TNI yang Gugur di Nduga Disemayamkan di Mimika
Di Gresik, banjir akibat luapan Kali Miru berdampak pada tiga kecamatan, yaitu Kedamaean, Driyorejo dan Dukun dengan ketinggian 20-100 centimeter hingga mengakibatkan 90 unit rumah tergenang.