Hikayat Pak Tua Pasukan Oranye dan Mayat-mayat yang Menemuinya
"Nanti siapa yang mengurusi kalau ada mayat di kali. Teman-teman saya mana berani.
Misalnya, ia merasa mayat yang ditemukannya mendatangi dirinya sepulang bekerja. ”Entah saat di rumah, bangun tidur, saat ingin berangkat, atau bahkan di kerumunan sewaktu mengevakuasi mayat, saya merasa melihat sosok yang ditolong.”
Herman ternyata bukan satu-satunya orang dalam keluarga yang kerap berurusan dengan mayat. Ia menduga, nasibnya kekinian merupakan turunan atau kelanjutan dari sang kakek.
”Kakek saya penjala ikan di kawasan Tanah Abang. Kakek juga dulu sering menemukan mayat mengapung saat menjala. Jadi saya begini mungkin keturunan dari dia.”
Usia Herman tak lagi muda. Bahkan, setahun ke depan, saat umurnya genap 58 tahun, ia seharusnya sudah memasuki masa pensiun sebagai petugas kebersihan.
Baca Juga: Tragedi Kebakaran Tambora 5 Nyawa Melayang, Pramono Soroti Sistem Peringatan Dini
Namun, ia justru berharap masa baktinya bisa diperpanjang. Ia khawatir, tak lagi ada pasukan oranye yang telaten mengevakuasi mayat dari kali.
"Saya kan kalau sudah umur 58 harusnya pensiun. Tapi saya penginnya diperpanjang. Nanti siapa yang mengurusi kalau ada mayat di kali. Teman-teman saya mana berani.”