Suara.com - Rocky Gerung, intelektual sekaligus aktivis politik, batal datang ke ke kampus Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur, Kamis (7/2/2019).
Pembatalan tersebut dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Jember, karena sejumlah organisasi massa dan juga seorang politikus menolak kedatangan Rocky Gerung.
Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Kusworo Wibowo, seperti diwartakan Beritajatim.com.
“Batalnya Rocky Gerung datang kemari di luar keinginan salah satu pihak. Yang kami dapat dari Universitas Muhammadiyah, yang bersangkutan membatalkan karena suatu hal yang tidak bisa diceritakan kepada kami,” kata Kusworo.
Baca Juga: Asosiasi Dosen Sosiologi Sebut Aksi Robertus Robet Tak Langgar Hukum
Namun, aparat kepolisian tetap bersiaga mengamankan. “Segala langkah antisipasi kami lakukan untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat,” kata Kusworo.
Menurut Kusworo, ada empat sampai lima organisasi masyarakat yang menolak kehadiran Rocky untuk acara kuliah umum tersebur.
Dia sudah berkoordinasi dengan Unmuh dan berkomunikasi dengan ormas yang menolak. Polisi menjaga situasi tetap kondusif.
Sebagaimana diberitakan, caleg Hanura Jumadi Made sempat mendatangi Unmuh Jember dan videonya viral di media sosial.
Dalam kronologi yang dipaparkan Unmuh, sekelompok orang yang mengendarai dua mobil mendatangi kampus itu pada pukul sebelas siang, Rabu (6/3) kemarin. Mereka menamakan diri relawan Jumadi Made.
Baca Juga: SETARA: Penangkapan Robertus Robet Sewenang-wenang
Mereka sempat ditemui pihak rektorat dan berang atas rencana mendatangkan Rocky Gerung. “Saya tidak mau. Pokoknya besok (hari ini) tidak ada namanya Rocky Gerung,” kata Jumadi.
Jumadi beralasan Rocky tengah terlibat masalah hukum dan menghina Pahlawan Nasional Kiai Haji Agus Salim maupun kitab suci Alquran.
“Pokoknya besok situ yang mendatangkan, saya yang menghadang. Sama-sama punya izin. Apa pun risikonya. Saya akan membela para kiai, membela kitab suci Alquran,” sergahnya.