Rasis Terhadap Islam, 14 Anggota Partai Konservatif Inggris Dipecat

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 07 Maret 2019 | 12:36 WIB
Rasis Terhadap Islam, 14 Anggota Partai Konservatif Inggris Dipecat
Demonstrasi menentang Islamophobia di London, Inggris. (Foto: Anadolu Agency)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 14 anggota Partai Konservatif (Tory) Inggris dicopot dari posisinya karena melontarkan komentar rasis dan anti-Islam di media sosial.

Penangguhan jabatan itu dilakukan menyusul penemuan kumpulan komentar Islamofobia, rasis, dan ofensif di akun Twitter dan grup Facebook yang dikelola anggota Tory, demikian seperti dikutip dari Kantor Berita Anadolu, Kamis (7/3/2019).

Di antaranya, ditemukan komentar berbunyi "copot semua Muslim dari jabatan publik" dan mendesak pemerintah untuk menutup semua masjid.

Beberapa anggota Tory bahkan menyerang sesama anggota partai sekaligus Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid, dengan mengatakan bahwa "dukungan suara untuknya berarti membiarkan Islam untuk memimpin negara".

Baca Juga: Sebelum Ditangkap, Rumah Robertus Robet Didatangi 7 Tentara Sejak Sore

Sementara itu, seorang juru bicara untuk Partai Konservatif menegaskan bahwa grup Facebook dan akun Twitter yang dipermasalahkan tidak terafiliasi dengan partai dan pemilik akun akan diselidiki.

Menanggapi penangguhan tersebut, Dewan Muslim Inggris mengatakan "Islamofobia di tubuh partai sangat mengkhawatirkan" dan mendesak penyelidikan lebih lanjut.

Tahun lalu, anggota parlemen senior meminta Perdana Menteri Theresa May untuk mengakui masalah Islamofobia di dalam partai yang berkuasa itu dan untuk mengambil tindakan nyata terhadap anggota parlemen dan anggota partai yang membuat pernyataan anti-Muslim.

Di tahun yang sama, Dewan Muslim Inggris menulis surat terbuka yang mendesak pemerintah untuk meluncurkan penyelidikan terhadap orang-orang yang dianggap Islamofobia.

Mantan menteri luar negeri Inggris, Boris Johnson, bahkan sempat menyamakan perempuan Muslim yang mengenakan jilbab atau burqa dengan "kotak surat" dan "perampok bank". Namun setelah diselidiki, dia dinyatakan tidak bersalah.

Baca Juga: Langsung Pepet! 8 Jeritan Syok Anak Twitter Bertemu Jokowi di KRL

Meskipun May secara terbuka menentang Islamofobia, tetapi tidak pernah ada tindakan serius dari pemerintah atau partai untuk menyelesaikan masalah ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI