Suara.com - Gunung Merapi kembali menunjukan aktivitasnya dengan mengeluarkan luncuran awan panas guguran sepanjang 1.200 meter pada Kamis (7/3/2019).
Hal tersebut diumumkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun twitter-nya.
Dalam cuitannya, BPTKG menyebut luncuran awan panas guguran terjadi sekitar pukul 07.44 WIB dengan durasi 121 detik yang mengarah ke Kali Gendol.
"Awan panas teramati dari CCTV Puncak. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa," tulis BPPTKG.
Baca Juga: 'Kemiskinan Bergetar' 8 Cuitan Warga Twitter Tanggapi Ngidam Tasya Kamila
Berdasarkan pengamatan visual melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Gunung Merapi berkabut, suhu udara 20,3 derajat celsius, kelembaban udara 88 persen RH, dan tekanan udara 918,2 hPa.
Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volume kubah lava gunung tersebut mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari.
Kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Meski begitu, BPTKG tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca Juga: Goenawan Mohamad Sebut Polisi Bersalah Tangkap Aktivis Robertus Robet
Masyarakat juga diminta tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya. (Antara)