Amnesty Internasional Desak Polri Bebaskan Robertus Robet

Kamis, 07 Maret 2019 | 08:29 WIB
Amnesty Internasional Desak Polri Bebaskan Robertus Robet
Robertus Robet. [Perhimpunan Pendidikan Demokrasi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivis sekaligus dosen Robertus Robet ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian. Robet ditangkap polisi di rumahnya Rabu (6/3/2019) malam. Ia dituduh telah menghina institusi TNI saat orasi di aksi Kamisan 28 Februari 2019 lalu.

Menanggapi penangkapan dan penetapan tersangka kepada Robet, Amnesty International Indonesia langsung bereaksi. Robet yang merupakan anggota dewan pembina di Yayasan Amnesty International Indonesia itu dijerat Pasal 45a ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU ITE dengan alat bukti rekaman video saat Robet menyampaikan refleksi di Aksi Kamisan ke-575 minggu lalu.

"Saat ini Robet sedang dimintai keterangan oleh polisi dengan didampingi oleh Yati Andriyani (@KontraS), Indria Fernida (@asia_ajar), Haris Azhar (@lokataru_id), dan Arif Maulana (@LBH_Jakarta)," tulis Amnesty International Indonesia dalam Twitternya @amnestyindo, Kamis dini hari.

Penangkapan terhadap Robertus Robet disebut sebagai ancaman bagi kebebasan berekspresi dan berpendapat, serta merupakan ancaman bagi pembela HAM di Indonesia.

Baca Juga: Tersandung Narkoba, Nasib Andi Arief di Demokrat Tunggu Keputusan SBY

"Mari desak Polri untuk segera membebaskan Robet dengan me-retweet thread kami, mention @DivHumas_Polri, dan gunakan hashtag #BebaskanRobet," tulis Amnesty International Indonesia.

"Kamu juga bisa menunjukkan solidaritas dengan mendatangi Cybercrime Unit Polri secara langsung di Jl. Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110. #BebaskanRobet," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI