Suara.com - Eljon Manik dibunuh oleh pacar dan selingkuhan pacarnya. Mayatnya disimpan dalam karung dan dibuang ke tong sampah.
Warga pun heboh, Warga menemukan mayat Eljon Manik di tempat pembuangan sampah (TPS) di Kampung Caman Raya Baru, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Senin (4/3/2019). Diketahui, jasad lelaki bernama Eljon Manik itu merupakan korban pembunuhan.
Kini kasus itu sudah terkuak, sang eksekutor pembunuhan, Daeng diitangkap.
Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan Eljon Manik di Bekasi:
Baca Juga: Pembunuhan Sadis di Cilegon, Ini Cara AS Habisi Nyawa Anaknya
1. Awal penemuan mayat
Kasus pembunuhan itu terungkap setelah jasad korban ditemukan seorang pekerja bangunan yang hendak memancing di kali, dekat TPS tersebut. Awalnya, pekerja tersebut merasa curiga setelah melihat bungkusan besar yang ternyata berisi mayat laki-laki.
Terungkapnya kasus ini, kata Argo, motif Daeng membunuh Eljon lantaran dipicu cinta segitiga. Diduga, Daeng cemburu karena korban dianggap telah berselingkuh dengan perempuan bernama Wati.
2. Eljon Manik Pernah Ngontrak Bareng dengan Pembunuhnya
Tersangka kasus pembunuhan SJ alias Daeng ternyata pernah menetap bersama korban Eljon Manik dan perempuan bernama Wati. Kasus pembunuhan itu dipicu adanya cinta segitiga di antara mereka bertiga.
Warga bernama Nur Aedah (35), mengaku antara Elton, Wati dan SJ pernah mengontrak satu rumah di kawasan Kampung Caman Raya Baru, Bekasi.
Baca Juga: Luka Memar Ditemukan pada Jasad Korban Pembunuhan Sadis di Cilegon
"Dia ngontrak di sana enggak lama waktu itu, paling cuma lima bulan, setiap hari saya perhatiin ada tiga orang yang tinggal di kontrakan," ungkap Nur saat ditemui wartawan, Rabu (6/3/2019).
Nur mengaku sempat bertanya ke Wati terkait keberadaan dua lelaki yang tinggal bersamanya di kontrakan tersebut. Kepada Nur, Wati kala itu menjelaskan kalau Eljon adalah kakak kandungnya.
"Kalau pas saya tanya dia cuma bilang Manik (korban) itu kakanya," ungkap Nur.
Selama hidup bertiga dalam satu kontrakan, Nur memperhatikan pada malam hari, Eljon Manik yang bekerja sebagai tukang tambal ban pargi ke tempat kerjanya, lalu tidak lama Daeng datang dan menginap di kontrakan tersebut.
"Setiap hari kalau misal malam ni Eljon kan tambel ban, nah itu Daeng datang, kalau udah mau pagi Daeng pulang, pagi atau siang gitu Manik pulang tidur," jelas dia.
Dia mengaku saat tinggal bertetangga dengan ketiganya tidak mengenal dekat. Sebab, ketiga orang tersebut tipikal orang-orang yang tertutup dan jarang berinteraksi dengan tetangga sekitar.
"Dia enggak lama lima bulan kira-kira abis itu pindah gak tau kemana," jelas dia.
Nir Aedah saat ini sudah tak lagi tinggal di kontrakan yang dahulu sempat bertetangga dengan pelaku, korban dan perempuan bernama Wati. Ia saat ini tinggal dekat lokasi penemuan mayat korban di Kali Cibening, Kampung Caman Baru Raya, Bekasi Barat.
Adapun dua hari sebelum penemuan mayat terbungkus karung, Nur sempat memergoki Daeng datang ke lokasi dekat penemuan mayat. Saat itu, Daeng terlihat berjalan di dekat kali tidak jelas apa yang dilakukan.
"Waktu itu Sabtu (2/3), saya lihat Daeng jalan ke arah bedeng deket kali siang-siang, gak tau ngapain, cuma sebentaran, nah pas sore kalo gak salah saya juga sempet lihat Manik ke tempat itu juga sambil bawa karung warna putih, saya gak nanya apa-apa, dia sebentara doang," jelas dia.
3. Daeng Pukul Kepala Eljon Pakai Tabung Gas Melon
Misteri pembunuhan lelaki bernama Eljon Manik yang jasadnya ditemukan di jembatan kecil dekat TPS Kampung Caman Tanah Garapan, Jakasampurna, bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/3) awal pekan ini, mulai terkuak.
Polisi meringkus satu tersangka berinisial SJ alias Daeng (54). Ia diduga menjadi sosok pembunuh Eljon Manik. Setelah membunuh, Daeng memasukkan jasad Eljon ke dalam karung dan dibuang ke sungai kecil.
Tabir motif pembunuhan pun mulai tersibak. Daeng dan Eljon terlibat cinta segitiga bersama perempuan bernama Wati (28).
Wati menjalin cinta dan tinggal bersama Eljon tanpa ikatan pernikahan. Keduanya tinggal satu atap di Bekasi.
Sementara di belakang Eljon, Wati ternyata merajut benang asmara dengan Daeng.
Sampai di satu titik, Eljon mengetahui pengkhianatan Wati dan sikap Daeng yang menggunting dalam lipatan.
Eljon lantas memutuskan mendatangi Wati di rumah kontrakannya, Jalan Caman Utara, Jakasapurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Kala itu, Eljon bertemu dengan Daeng dan Wati.
"Korban (Eljon) datang sambil memaki SJ memakai kata-kata kasar, sehingga terjadi cekcok antara kedua orang tersebut," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (6/3/2019).
Darah Daeng mendidih, pikirannya membuncah karena caci maki yang dilontarkan Eljon. Tanpa aba-aba, Daeng langsung menghajar Eljon.
Bahkan, Daeng juga menghantamkan tabung gas 3 kilogram ke kepala Eljon. Hal itu diulangnya enam kali hingga Eljon meregang nyawa.
Saat Eljon meregang nyawa itulah, Daeng membungkus korban memakai karung dan membuangnya ke Kali Bening dari atas jembatan, Minggu (3/3/2019).
"Jadi, penyebab kematian utama korban adalah paru-paru terisi air, lumpur, dan terdapat benturan di kepala,” kata Argo.
Eljon akhirnya tewas di kali tersebut, dan jasadnya ditemukan oleh pekerja bangunan yang hendak memancing ikan.
"Tersangka kami tangkap di rumah kontrakannya, yang ditempati bersama Wati. Tersagka ditangkap Senin (4/3) sekitar pukul 18.00 WIB.”