Heboh Hujan Es di Aceh, Ini Penjelasan Ilmiah dari BMKG

Kamis, 07 Maret 2019 | 07:25 WIB
Heboh Hujan Es di Aceh, Ini Penjelasan Ilmiah dari BMKG
Hujan es di Bandung. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hujan es di Aceh membuat heboh. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh menyebutkan, hujan es disertai angin puting beliung yang menerjang Gampong (desa) Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Selasa (5/3/2019 siang, merupakan salah satu fenomena hidrometeorologi biasa.

Hujan es yang berbentuk kristal-kristal berukuran kecil atau berbentuk batu es kecil itu terjadi akibat terpenuhi beberapa syarat, ketika uap air turun menjadi hujan berada di lapisan atmosfer.

"Itu, fenomena hidrometeorologi biasa. Bukan hal yang aneh, apalagi disangkut-pautkan dengan mistis.Terjadinya hujan es, tidak terlepas dari awan Cumulonimbus," kata Kepada Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Rabu (6/3/2019).

Syarat utama, terangnya, yakni hujan tumbuh di dalam awan Comulonimbus, lalu memiliki dasar awan yang sangat rendah, dan terakhir bila di bawah permukaan awan maka suhunya sangat dingin.

Baca Juga: Hujan Es di Sleman, Belasan Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung

"Bila tiga syarat tersebut sudah terpenuhi, maka besar kemungkinan akan turun hujan berbentuk butiran es," katanya.

Ia mengatakan, di dalam lapisan awan Comulonimbus terjadi perbedaan tekanan udara antara puncak awan dengan dasar awan yang sangat signifikan. Ketika tekanan udara berada di puncak awan, lanjut dia, maka terjadi gaya dorong masa udara ke atas sangat kuat. Tapi bila di dasar awan mengalami tekanan rendah, maka akan terjadi gaya dorong sangat kuat ke bawah atau kepermukaan bumi.

"Hal ini yang menyebabkan butir-butiran es di dalam awan Comulonimbus terdorong jatuh ke bumi, dan melewati udara dingin di bawah permukaan awan. Hingga butir-butiran es dari awan itu jatuh, dan tidak sempat mencair. Inilah yang disebut dengan hujan es," jelasnya.

Seperti diketahui, bencana Hidrometeorologi adalah bencana yang dipengaruhi faktor cuaca, seperti banjir, longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, angin kencang, puting beliung, dan lain sebagainya.

"Hujan es terjadi akibat awan Comulonimbus, maka bencana yang mungkin ditimbulkan. Antara lain, hujan lebat, kilat atau petir, angin kencang, dan juga puting beliung," tutur Zakaria.

Baca Juga: Sleman Yogyakarta Hujan Es, Banyak Pohon Tumbang

Kemarin dilaporkan, peristiwa hujan es yang disertai angin kencang puting beliung telah "menerjang" satu Gampong (desa), yakni Lhok Keutapang di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh pada Selasa siang sekitar pukul 15.00 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI