Suara.com - Pengamat politik dari President University, Muhammad A.S Hikam menepis omongan soal Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dituding melakukan pencitraan di balik wacana pemakaian sarung setiap bulan. Menurutnya, wacana Jokowi itu merupakan sebuah gagasan.
Hikam mengatakan, sarung yang dimaksud Jokowi dalam wacananya tersebut bukan sekadar sarung yang digunakan untuk sembahyang. Melainkan juga sarung sebagai produk kesenian dan budaya khas bangsa Indonesia.
"Pencitraan untuk apa? kalau beliau punya gagasan bahwa ini produk Indonesia, seni Indonesia yang sebetulnya sudah diakui oleh banyak negara mulai dari Timur Tengah sampai Asia Tenggara, mereka menggunakan produk itu. Nah, kalau kemudian itu menjadi khas Indonesia untuk diproduksi menjadi semacam produk global kan bagus," tutur Hikam di Hotel Ibis Budget, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).
Namunm Hikam menilai wajar jika wacana atau kebijakan dari Jokowi yang notabenenya calon presiden petahana selalu dikaitkan dengan pencitraan.
Baca Juga: Haters Mengaku Cuma Iseng Menghina Shandy Aulia
"Jadi saya kok malah positif ya karena saya tidak melihat bahwa itu pencitraan untuk meraih kelompok tertentu, enggak. Karena ya betul-betul sarung itu kalau Anda enggak percaya saya tunjukin gambarnya, namanya sarung itu luar biasa untuk lestarikan budaya dan untuk kebutuhan dari wisata," jelasnya.
Presiden Jokowi rencana pakai sarung tiap hari karena ingin melestarikan budaya Indonesia. Jokowi pun mengajak masyarakat Indonesia bisa memakai sarung.
Saat ini, Jokowi merupakan calon presiden dengan berpasangan dengan Maruf Amin, seorang kyai dan Ketua MUI. Maruf Amin setiap hari mengenakan sarung.
"Oleh sebab itu saya akan mengajak nantinya ini baru akan tentukan setiap hari tertentu dalam satu bulan kita memakai sarung bersama-sama, mau nggak? Setuju gak? Bisa seminggu sekali, bisa dua minggu sekali, bisa sebulan sekali. Nanti lama-lama setiap hari pakai sarung," tutur Jokowi saat mengunjungi Sarung Fest di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (3/3/2019).
Baca Juga: Bisnis Travel Umrah Belum Berkembang, Darmin: Koper Saja Impor dari China