Suara.com - Sebanyak 39 Finalis Puteri Indonesia bersama pengurus Yayasan Putri Indonesia (YPI) mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (6/3/2019). Alasan mereka datang lantaran mau belajar acara pencegahan korupsi dari pimpinan lembaga antirasuah itu.
"Tentunya ada harapan besar dari KPK pada mbak mbak (finalis puteri Indonesia) sekalian, supaya juga bisa berkontribusi pada antikorupsi, itu harapan kami," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di gedung KPK.
Di hadapan puluhan putri kecantikan itu, Alexander memberikan tiga hal yang kerap dilakukan para koruptor yang ditangkap KPK. Menurutnya, tiga hal itu adalah harta, tahta dan wanita.
"Pertama dia (koruptor) gila kekuasaan, tahta, mengorbankan banyak hartanya untuk meraih kekuasaan dan ketika sudah duduk, dia haus harta dan ketika harta itu diperoleh dengan cara tak benar, salah satu pelariannya adalah wanita, banyak kejadian seperti itu," ujar Alexander.
Baca Juga: Begini Cara Facebook Ikut Andil dalam Pemilu di Indonesia
Maka itu, KPK berharap jangan sampai finalis puteri Indonesia terjerus dalam tiga hal tersebut. Bahkan, Alexander meminta agar para finalis Putri Indonesia itu bisa menanamkan pencegahan korupsi kepada calon suaminya agar terhindar dari jeratan korupsi.
"Harapan kami ketika nanti berkeluarga bisa menjadi pengawal bagi suami- suami. Karena banyak suami suami yang jatuh dalam tipikor itu antara lain salah satunya didorong oleh istri, ya," kata Alexander
"Kami tidak ingin mbak mbak sekalian, jatuh ke dalam hal hal yang negatif. Nah, kami berharap calon puteri indonesia bisa lebih membawa diri secara positif," tutup Alexander.