Dalam acara tersebut, Mahfud MD buka suara terkait argumennya tentang sosok Andi Arief. Bahkan, Mahfud MD menduga bahwa Andi Arief telah lama menggunakan narkoba.
Mahfud MD mengaku sempat membuat kicauan tentang narkoba. Sejatinya, menurut Mahfud, kicauan itu ditujukan untuk Andi Arief, namun dia menyamarkan dengan 'anak-anak milenial'.
"Hai anak-anak milenial, hati-hati dengan narkoba, karena narkoba menghilangkan akal sehat dan membunuh masa depan serta membunuh kemanusiaan," demikian Mahfud MD melafazkan kicauannya.
"Terus terang saya berikan ke Andi Arief, tetapi tidak menyebut Andi Arief. Saya waktu itu menganggap Andi Arief pikirannya kacau, saya diberitahu orang karena berdebat lewat Twitter. Orang itu menyebut Andi Arief sakaw. Tapi saat itu saya tidak bisa mengatakan Andi Arief sakaw, bisa dituntut ke pengadilan. Kalau sekarang kan, sudah terkonfirmasi," terang Mahfud MD.
Bukan cuma itu, Mahfud MD menduga bahwa Andi Arief menggunakan narkoba ketika terlibat twitwar dengannya menyoal hoaks temuan 7 kotak suara yang sudah tercoblos.
"Waktu itu saya berdebat tentang 7 kontainer. Dia menyebarkan satu informasi yang insinuatif, mengatakan bahwa sudah ada kecurangan pemilu ini, yaitu ditemukannya 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos," ungkap Mahfud MD.
Tapi, Mahfud MD waktu itu bilang mustahil. Soalnya kabar itu beredar pada tanggal 1 Januari 2019, sementara persetujuan terkait surat suara baru pada 4 Januari 2019.
Mahfud pun menuding hoaks itu sengaja disebarkan untuk memancing keributan. Karenanya, Mahfud meminta seluruh pihak, termasuk Andi Arief, diperiksa.
"Saya katakan itu tidak mungkin karena pada waktu itu ceritanya baru tanggal 1. Padahal persetujuan surat suara yang akan seperti apa itu baru tanggal 4. Bagaimana mungkin. Oni pasti hoaks sengaja ini yang menyebar itu (ingin) membuat keributan, oleh sebab itu semua harus diperiksa termasuk Andi Arief," tambah Mahfud MD.
Lalu, Mahfud mengatakan saat itu Andi Arief marah-marah. Kemurkaan Andi Arief, menurut Mahfud MD, di luar konteks perdebatan.