Suara.com - Pasukan Demokratik Suriah (SDF)—grup militer yang didukung Amerika Serikat—mengevakuasi 3.000 orang dari daerah Baghouz, yang disebut sebagai benteng terakhir teroris Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS.
“Kami telah mengevakuasi 3.000 orang dari daerah timur Suriah, tempat kami dan gerilyawan bertempur melawan ISIS di benteng terakhir mereka. Hingga kekinian, pertempuan sudah berlangsung berminggu-minggu,” kata Kepala Kantor Media SDF Mustafa Bali seperti diberitakan Upi.com, Rabu (6/3/2019).
Ia mengatakan, evakuasi itu dilakukan pada hari Selasa (5/3). Saat melakukan evakuasi, SDF maupun gerilyawan lain berupaya memperlambat tempo kontak senjata agar tak ada warga sipil yang tewas.
Bali mengungkapkan, di antara warga, terdapat pula orang-orang ISIS yang sudah menyerah. Ia menuturkan, evakuasi itu juga penting karena warga kerap dijadikan perisai hidup oleh tentara ISIS.
Baca Juga: Siang Ini, Hercules Bakal Bacakan Pleidoi Soal Kasus Penyerobotan Lahan
Sejak pagi hingga Selasa sore, puluhan truk berada di kawasan tersebut untuk mengevakuasi warga. Warga sipil terpaksa dibawa memakai truk-truk yang biasanya untuk mengangkut hewan.
Dalam evakuasi, SDF memprioritaskan perempuan, anak-anak, dan kaum tua. Di antara warga, juga tampak seorang lelaki asal Prancis, sejumlah pria dan wanita asal Indonesia, Irak, Bosnia, dan Turki.
Tak sedikit pula warga yang dievakuasi dalam keadaan terluka. Sementara beberapa pengungsi asal Rusia diketahui terjangkit penyakit karena lalat pasir.
Sedangkan jumlah militan ISIS yang menyerah dan ikut dievakuasi adalah 300 orang.
Untuk dikethaui, pemerintah Suriah memastikan sisa-sisa ISIS kekinain terperangkap di kawasan Baghouz—pinggiran Sungai Efrat—yang hanya seluas 7.500 kaki persegi.
Baca Juga: KPID Bali Lakukan Ini untuk Kelancaran Peribadatan Nyepi
Tentara koalisi internasional terus menggempur daerah terakhir kekhalifahan Abu Bakr Al Baghdadi tersebut.