Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal (wasekjen) Demokrat Andi Arief ditangkap polisi terkait kasus narkoba. Penangkapan Andi Arief mengejutkan para aktivis 98.
Teman seperjuangan Andi Arief, Nezar Patria pun menyesalkan pilihan yang diambil Andi Arief memakai barang haram narkoba.
Melalui akun Facebook miliknya, Nezar mencurahkan isi hatinya saat mengetahui penangkapan Andi Arief yang dilakukan di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2019).
Berikut suara.com merangkum beberapa poin isi curahan hati Nezar untuk sang sahabat seperjuangan.
Baca Juga: Andi Arief Bukan Cuma Sekali Menikmati Isap Sabu
1. Urat politik yang kuat
Nezar Patria menjadi salah satu kawan dekat Andi Arief yang berjuang bersama untuk demokrasi Indonesia. Sejak era berkuliah di Universitas Gadjah Mada, Andi dan Nezar sama-sama memiliki konsen yang sama ingin menggulingkan rezim Soeharto yang saat itu berkuasa.
Bagi Nezar, Andi Arief merupakan sosok yang memiliki urat politik begitu kuat. Ia mampu bekerja sesuai dengan amanat politik yang diembannya.
“Kalau saja kemarin Demokrat jadi merapat ke kubu Jokowi, maka dia akan berada di depan menjadi ‘kapal perusak’ yang menyerang Prabowo. Dia akan menjadi sama bisingnya, seperti peluru yang pernah dia tembakkan ke kubu itu dengan ‘jenderal kardus’. Bagi AA, bermain politik sama halnya dengan pertandingan sofbol, olahraga kegemarannya,” kata Nezar.
2. Dia Tak Minta Dibela
Baca Juga: Andi Arief Terjerat Kasus Narkoba, Fahri Hamzah Sebut Pemerintah Akan Rugi
Nezar membuat sebuah catatan kecil yang menggambarkan kenangannya bersama dengan Andi. Banyak orang yang akan menduga tulisan ini menjadi satu bentuk pembelaan. Namun, Nezar menduga Andi tak membutuhkan pembelaan apapun.
“Saya duga dia tak minta dibela. Saya percaya dia akan berani menghadapi risiko terburuk atas apa yang dilakukannya,” ungkap Nezar.
Beredarnya sejumlah foto penangkapan Andi membuat Nezar sedih. Ia tak tega melihat foto sang kawan yang sedang dalam posisi tersudut justru diperlakukan seperti itu.
“Saya ingin mengatakan agar kita bersikap lebih adil kepada seseorang yang sedang tersudut. Foto-foto penangkapannya menyebar dan viral di WA. Saya tak tega melihatnya,” tutur Nezar.
3. Kawan yang Baik
Sejak mengenal Andi pada 1990-an, Nezar melihat sosok Andi sebagai kawan yang baik. Ia memiliki rasa kepedulian terhadap teman yang kesusahan. Bahkan, Andi pun tak segan membagikan sebagian gajinya kepada kawan yang sedang sakit atau mendapat kemalangan.
“Sebagai kawan, AA adalah seorang kawan yang baik. Dia peduli dengan temannya yang kesulitan, dia bermurah hati memberikan sebagian gajinya kepada kawan yang sakit dan mendapat kemalangan,” ungkap Nezar.
4. Pilihan Politik
Dalam catatan singkat Nezar, ia banyak menceritakan perjalanan Andi dalam memperjuangkan reformasi. Sikapnya yang gigih dan pantang menyerah sangat mengagumkan, hingga ia pun menjadi satu orang yang diculik oleh Tim Mawar. Beruntung ia dibebaskan.
Usai Soeharto lengser dan terbitlah era reformasi, banyak aktivis 98 yang masih hidup memilih jalannya masing-masing. Ada yang menempuh pendidikan lanjutan, menjadi wartawan hingga menjadi politisi. Jalan politisi lah yang diambil oleh Andi.
“AA memilih jalan politik, dan dia dengan sadar menjalaninya dengan berbagai risiko. Saya tahu banyak yang jengkel dengan ulahnya, meskipun banyak juga yang memuji manuvernya,” pungkas Nezar.