Warga AS dan Filipina Sempat Masuk Daftar Pemilih Pemilu 2019 di Bekasi

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 05 Maret 2019 | 22:09 WIB
Warga AS dan Filipina Sempat Masuk Daftar Pemilih Pemilu 2019 di Bekasi
ILUSTRASI - Sebuah foto yang menunjukkan e-KTP dengan identitas warga asing beredar luas di media sosial. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi menemukan dua warga negara asing yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu dan Pilpres 2019.

Anggota Divisi Data KPU Kota Bekasi Pedro Purnama Kalangi mengatakan, dua WNA itu diketahui berkebangsaan Amerika Serikat dan Filipina.

Ia mengatakan, kedua WNA itu diketahui masuk DPT setelah melakukan pengecekan di aplikasi Sisten Data Pemilih (Sidalih).

"Pada tanggal 27 Februari 2019, kami melakukan kordinasi ke Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil), lalu diberikan data 109 WNA yang terdata pemegang KTP, atau NIK (nomor induk kependudukan)," kata Pedro di Kantor KPU Kota Bekasi, Jalan Ir Juanda, Kota Bekasi, Selasa (5/3/2019).

Baca Juga: Tes DNA Anak Terkuak, Minggu Depan Bebas Penjara

Dari 109 data WNA pemilik KTP, pihaknya lalu melakukan pencocokan pada aplikasi Sidalih, lalu terdapat dua nama yang rupanya cocok dengan DPT Pemilu 2019 Kota Bekasi.

Dua WNA yang masuk DPT Kota Bekasi atas nama Jamima Maquiling warga negara Filipina dan Jewel Lee La Russa warga negara AS. Keduanya berjenis kelamin perempuan dan masing-masing tinggal di Bekasi Utara.

Temuan dua WNA yang masuk ke DPT Pemilu 2019 ini langsung dikordinasikan dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat, untuk selanjutnya dilakukan pencoretan.

Untuk diketahui, DPT Kota Bekasi untuk Pemilu 2019 mencapai 1.682.120 jiwa, jumlah ini belum dikurangi dua WNA yang sebelumnya sempat masuk ke DPT sebelum akhirnya dicoret.

Pedro menjelaskan, dua WNA itu masuk DPT karena saat melakukan pencocokan dan penelitian (coklit), pihaknya belum mendapatkan berkas khusus data WNA pemilik KTP.

Baca Juga: Sebut Ada 15 Juta Data Invalid di KPU, Fahri: Bisa Dipakai Nyoblos di TPS

"Karena waktu itu kami menerima data kependudukan seluruhnya ya. Jadi ada data WNA yang masuk. Karena kalau dilihat dari NIK-nya tidak ada beda. Kini kami pastikan tidak lagi ada WNA masuk DPT.”

Kontributor : Dede Tiar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI