PA 212 dan FPI Dongkrak Dukungan Prabowo, Tapi Masih Kalah dari Jokowi

Selasa, 05 Maret 2019 | 15:44 WIB
PA 212 dan FPI Dongkrak Dukungan Prabowo, Tapi Masih Kalah dari Jokowi
Survei elektablitas calon presiden dan wakil presiden hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan Jokowi - Maruf Amin masih unggul 20 persen.(Suara.com/Arief Hermawan P)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Survei Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA menyatakan kelompok PA 212, FPI maupun Muhammadiyah mendongkrak suara Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Hanya saja, Jokowi - Maruf Amin masih menang.

Hasil survei nasional terbaru lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan dukungan organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama bagi pasangan Jokowi - Maruf Amin terus mengalami peningkatan selama enam bulan terakhir.

"Dukungan NU terhadap Jokowi - Maruf Amin berada di angka 62,1 persen pada Agustus 2018, sementara pada Februari 2019 di angka 64,1 persen," kata peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, tentang elektabilitas Capres-Cawapres jelang Pilpres 2019 di kantor LSI, Jakarta, Selasa (5/3). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, tentang elektabilitas Capres-Cawapres jelang Pilpres 2019 di kantor LSI, Jakarta, Selasa (5/3). [Suara.com/Arief Hermawan P]

Hasil itu diperoleh LSI mengacu survei yang dilakukan 18-25 Februari 2019, dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dan margin of error survei plus minus 2,9 persen.

Baca Juga: Polisi Hentikan Kasus Pelanggaran Pemilu Ketua PA 212 Slamet Maarif

Dari 1.200 responden itu, yang mengaku NU sebesar 49,5 persen, Muhamamdiyah 4,3 persen, PA 212 0,7 persen, FPI 0,4 persen, ormas lain 1,3 persen, tidak merasa tergabung dalam ormas 35,0 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab 8,8 persen.

Ardian menyampaikan meningkatnya dukungan NU bagi Jokowi - Maruf Amin otomatis berdampak pada menurunnya dukungan NU bagi pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Dukungan NU kepada Prabowo - Sandiaga yang awalnya 29,3 persen pada Agustus 2018, turun menjadi 28,2 persen pada Februari 2019.

Survei elektablitas calon presiden dan wakil presiden hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan Jokowi - Maruf Amin masih unggul 20 persen.(Suara.com/Arief Hermawan P)
Survei elektablitas calon presiden dan wakil presiden hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan Jokowi - Maruf Amin masih unggul 20 persen.(Suara.com/Arief Hermawan P)

Survei elektablitas calon presiden dan wakil presiden hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan Jokowi - Maruf Amin masih unggul 20 persen. LSI Denny JA pun menyatakan jika itu merupakan survei penutupan.

LSI Denny JA menggunakan istilah, pemilu sudah selesai dan sudah diketahui pemenangnya. Kesimpulan itu mengacu pada analisis tren elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres enam bulan terakhir.

Sejak Agustus hingga Februari 2019, elektabilitas Jokowi - Maruf Amin selalu lebih unggul di atas 20 persen dibandingkan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Dalam survei terbaru LSI yang dilakukan 18-25 Februari 2019, dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dan margin of error survei plus minus 2,9 persen, Jokowi - Maruf Amin tetap unggul 20 persen lebih suara dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Juga: Mau Diperiksa Polisi, Ketua PA 212 Mendadak Flu Berat dan Darah Tinggi

Survei elektablitas calon presiden dan wakil presiden hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan Jokowi - Maruf Amin masih unggul 20 persen.(Suara.com/Arief Hermawan P)
Survei elektablitas calon presiden dan wakil presiden hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan Jokowi - Maruf Amin masih unggul 20 persen.(Suara.com/Arief Hermawan P)

Berdasarkan survei yang dilakukan dengan simulasi kertas suara itu, diketahui elektabilitas Jokowi - Maruf Amin sebesar 58,7 persen, Prabowo - Sandiaga 30,9 persen, sedangkan responden tidak menjawab sebesar 9,9 persen dan sisanya terdapat 0,5 persen suara tidak sah, karena salah mencoblos surat suara atau mencoblos dua kali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI