Suara.com - Polisi menangkap AN (46), pelaku yang diduga melakukan penembakan terhadap pemuda bernama Septer Dowansiba (25) hingga tewas. Pelaku penembakan yang merupakan anggota polisi itu sempat ditebas jari AN dengan menggunakan sebilah parang.
Diduga, keributan itu berawal saat keduanya terlibat cekcok mulut saat berpapasan di Jalan Reremi Permai, jalur II Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua. Sabtu (2/3/2019) malam.
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol Godhelp Mansnembra menuturkan dalam aksi adu mulut ini, korban mengayunkan parang yang sedang dipegangnya dan tebasan parang mengenai telapak tangan kiri AN.
Lantaran nyawanya merasa terancam, kata Godhelp, AN langsung mengeluarkan tembakan peringatan pertama, namun tak digubris oleh korban. Saat itu juga, polisi tersebut menembak Septer dengan jarak dekat.
Baca Juga: Lawan Borneo FC, Kolev: Kita Tak Bisa Turunkan Skuat Terbaik
“AN mengeluarkan tembakan karena terdesak. Posisi korban dan pelaku berdekatan. Hasil pemeriksaan di badan korban menunjukan ada residu (percikan) mesiu,” kata Godhelp seperti dikutip Kabarpapua.com--jaringan Suara.com, Senin (4/3/2019).
Godhelp melanjutkan, sesaaat setelah penembakan, AN melaporkan kejadian ini ke Polsek Kota Manokwari dan AN minta pertolongan untuk dibawa ke rumah sakit.
"AN sempat lemas dan mendapat transfusi darah di Rumah Sakit Angkatan Laut. Tangan kiri AN terkena sabetan parang dua kali dari korban. Jarinya pun hampir putus. Setelah ditangani dokter, AN langsung diperiksa di Polda Papua Barat,” ujar Godhelp.
Sementara itu, Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi menambahkan dalam keterangan saksi yang telah dilakukan polisi, sebelum korban melakukan aksinya, korban bersama seorang rekannya mengkonsumsi minuman keras di Pasar Tingkat Sanggeng. Hal ini diperkuat dengan temuan kandungan alkohol di dalam tubuh korban.
“Korban juga sempat makan di sebuah warung dekat SMA Negeri 1 Manokwari. Setelah itu keduanya menuju ke lokasi kejadian dan berpapasan dengan pelaku, hingga terjadi adu mulut dan penembakan,” jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Bangun Kampung Bahari Tanpa Pemecah Ombak, Nelayan Curhat ke Tutut
Menurutnya, saat ini polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari bukti lain yang bisa ditemukan. “Sebelumnya kami menemukan dua proyektil dan parang, serta sendal yang sudah diamankan,” ujarnya.