Lengsernya rezim Soeharto membawa angina segar bagi para pejuang reformasi. Rasa puas bisa membantu membawa Indonesia ke era reformasi pun dirasakan oleh Andi Arief yang dibebaskan oleh Tim Mawar usai diculik.
Sekitar lima tahun setelah reformasi bangkit, tepatnya pada Pemilu 2004 Andi Arief memutuskan untuk memberikan dukungan sepenuhnya terhadap pencalonan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kala itu, Andi Arief menjadi pemimpin salah satu organisasi relawan yang mendukung SBY.
Dukungan mati-matian yang diberikan oleh Andi Arief untuk SBY sempat menjadi sorotan public. Pasalnya, SBY diketahui merupakan mantan militer yang seringkali disangkutpautkan dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia. Namun, hal itu tak diindahkan oleh Andir Arief.
Andi Arief tetap memberikan dukungan penuh terhadap SBY. Hasil Pemilu 2004 pun memberikan kemenangan terhadap SBY-Jusuf Kalla yang juga mengartikan memberikan perubahan dalam hidup seorang Andi Arief.
Baca Juga: Retweet Video Porno, Ngabalin Pertimbangkan Tempuh Jalur Hukum
Jadi Staf Kepresidenan hingga Wasekjen Demokrat
Usai SBY terpilih menjadi presiden, Andi Arief dipercaya menjadi Komisaris PT Pos Indonesia. Kariernya pun makin menanjak saat Andi Arief ditunjuk oleh SBY untuk menjadi staf khusus presiden.
Saat pemilu 2009, Andi Arief memutuskan untuk mundur dari jabatannya kala itu menjadi Komisaris PT Pos Indonesia. Ia memilih fokus untuk memberikan dukungn terhadap SBY yang maju di periode kedua.
Perjuangannya pun tak sia-sia, SBY kembali memenangkan Pemilu. Andi Arief pun dipercaya menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat mendampingi Hinca Panjaitan. Hingga kini, Andi Arief masih aktif menjadi politisi Partai Demokrat.
Baca Juga: Ini Foto Detik-detik Andi Arief Ditangkap Sedang Konsumsi Sabu