Pada 8 Agustus 2018, Andi Arief menyebut Prabowo Subianto sebagai 'jenderal kardus' karena lebih mementingkan uang ketimbang.
"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," cuit Andi Arief.
Bukan cuma itu pula, dia juga menuding ada mahar Rp 1 triliun untuk PKS-PAN dari Sandiaga Uno supaya bisa jadi cawapres Prabowo.
"Soal Mahar 500 M masing2 pada PAN dan PKS itu yang membuat malam itu saya mentuit jendral kardus. Besar harapan saya dan partai Demokrat Prabowo mwmilih Cawapres lain agar niat baik tidak rusak," kicau Andi Arief.
2.Prabowo tidak serius mencalonkan diri
Andi Arief sempat meragukan keseriusan Prabowo Subianto bertarung dalam Pilpres 2019. Hal ini dipertanyakan Andi Arief melalui kicauannya pada 12 Oktober 2018.
"Pilpres itu memilih Presiden, jadi kalau Pak Prabowo tidak mau keliling indonesia Aktif, gak ada rumus ajaib untuk menang. Kalau Pak Prabowo agak males2an, kan gak mungkin partai pendukungnya super aktif," kicau Andi Arief.
Dalam kicauannya, Andi Arief menyindir tak ada cara ajaib untuk memenangkan Pilpres 2019. Dia pun menulis tidak ada kemenangan yang akan mengejar orang malas.
"Pasti banyak yang gak suka soal kritik saya atas males2an Pak Prabowo keliling aktif ke Indonesia ini. Tapi percayalah kalau direnungkan bagaimana mungkin kemenangan mengejar orang yang malas?" cuit Andi Arief.
3. Ibaratkan Prabowo 'menikah dan tertangkap selingkuh'