Asops Kapolri: Masyarakat Lebih Takut Kelompok Ali Kalora Ketimbang Polisi

Senin, 04 Maret 2019 | 13:31 WIB
Asops Kapolri: Masyarakat Lebih Takut Kelompok Ali Kalora Ketimbang Polisi
Satgas Operasi Tinombala menembak 1 dari lima orang anggota kelompok radikal Poso pimpinan Ali Kalora saat terjadi kontak tembak pada Minggu (3/3/2019) di Desa Padopi, Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak kepolisian menyayangkan sikap masyarakat yang enggan membeberkan informasi terkait keberadaan kelompok radikal bersenjata pimpinan Ali Kalora di daerah pegunungan Poso, Sulawesi Tengah. Polisi menduga masyarakat takut jika memberitahukan informasi keberadaan kelompok teroris tersebut.

Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan, enggannya masyarakat memberi keterangan kepada polisi itu menjadi kendala dalam memetakan wilayah keberadaan pelaku. Padahal selama ini, diketahui masyarakat masih suka terlibat kontak dengan Kelompok Ali Kalora lantaran berada di medan yang sama.

"Masyarakat di sana lebih takut kepada Ali Kalora dari pada kepada kita. Ini kita coba bina ke masyarakat, memberi pengertian bahwa kita akan melindungi masyarakat," ujar Rudy di Mabes Polri, Senin (4/3/2019).

"Kita berikan keyakinan ke masyarakat, bahwa kita sungguh-sungguh mengejar kelompok bersenjata itu," tambahnya.

Selain itu, masyarakat juga dinilai masih merasa was-was karena tidak ada jaminan kepolisian akan menjaga mereka dari Kelompok Ali Kalora setiap waktu. Rudy berujar, pasukannya memang tidak bisa menjaga masyarakat disebabkan keterbatasan jumlah personel.

"Akhirnya masyarakat ke kebun sendiri, akhirnya masyarakat membekali dirinya sendiri, terutama kita beri pengetahuan bahwa kalau ada teroris harus menghindar. Jadi memberi kepercayaan ke masyarakat agar berpihak ke kepolisian, memberikan cukup waktu kepada kita," tutur Rudy.

Sebelumnya, Satgas Operasi Tinombala masih terus melakukan pengejaran terhadap anggota Kelompok Ali Kalora usai terjadi kontak tembak dengan lima orang DPO MIT. Diketahui kontak tembak tersebut satu pelaku Romzi alias Basyir tewas dan satu pelaku lain Aditya alias Idad ditangkap dalam keadaan hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI