Suara.com - Pembunuh sadis istri dan anak di Cilegon, Banten bekerja sebagai asisten dokter di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Kota Cilegon. Arni Samudra, sang pembunuh mengamuk membunuh istrinya, Anis Purwani dan anaknya, Atarayan Rizki yang masih berusia 40 hari.
Arni Samudra dan Anis Purwani merupakan pegawai di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Kota Cilegon. Direktur Komersial RSKM Suriadi Arif yang dikonfirmasi membenarkan status kepegawaian dari pasutri tersebut.
“Betul mereka suami istri, kalau suaminya itu dia perawat, asisten dokter berstatus pegawai tetap. Sedangkan istrinya bekerja di bagian informasi dengan status pegawai outsourcing,” ujarnya, Senin (4/3/2019).
Suriadi mengatakan bahwa pasutri itu dikenal memiliki hubungan yang baik dengan seluruh pekerja di RSKM.
Baca Juga: Luka Memar Ditemukan pada Jasad Korban Pembunuhan Sadis di Cilegon
“Kedua orang itu hubungannya baik ya, ibadah mereka juga bagus, saya lihat juga akur-akur saja di sini. Begitu juga dengan atasan dan rekan kerjanya, semua baik,” imbuhnya.
Tewasnya warga lingkungan Ciore Waseh, Kelurahan Kotasari, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon itu, kata dia, membuat manajemen rumah sakit merasa kehilangan.
“Ya kami syok, tentunya manajemen juga kaget. Karena hari Jumat lalu kita masih ketemu, masih ngobrol baik. Kami merasa kehilangan banget,” tandasnya.
Anis Purwani tewas dalam kondisi wajah yang penuh berlumur darah hingga ke lantai keramik kamar. Anis Purwani yang baru melahirkan ini diduga sempat menjadi korban penganiayaan suaminya, Arni Samudra, setelah menolak ajakan untuk berhubungan badan. Anis Purwani tewas mengenaskan di bawah ranjang kamarnya. Bahkan dalam insiden itu, turut merenggut nyawa bayinya.
Baca Juga: Dikira Kasus Pembunuhan, Ternyata Aktris Ini Tewas Karena Selfie