Suara.com - Ribuan orang nekat berebut 2019 durian yang disusun menjadi seperti tumpeng raksasa. Mereka berebut 2019 durian di lapangan Kecamatan Wonosalam, Minggu (3/3/2019). Kondisi lapangan yang becek tidak menyurutkan niat mereka untuk menghadiri Kenduren (kenduri durian) di lapangan tersebut.
Semakin siang, jumlah massa semakin bertambah. Di tengah-tengah mereka sebuah gunungan berisi durian berdiri menjulang. Gunungan itu berisi 2.019 butir durian yang ditata sedemikan rupa. Buah yang kulitnya berduri itu berasal dari sembilan desa yang ada di kecamatan tersebut.
Tidak jauh dari gunungan itu, sebuah panggung megah berdiri. Panggung itu berisi para pejabat. Diantaranya, Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Wabup Sumrambah, seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jombang, serta para anggota DPRD Jombang. Hadir pula dalam acara itu Kepala Dinas Provinsi Jatim Karyadi mewakili Gubernu Khofifah Indar Parawansa.
Saat massa sudah menyemut, sebanyak 9 tumpeng lain yang juga berisi durian, dalam ukuran lebih kecil, diarak menuju lapangan. Masing-masing tumpeng tumpeng dikawal atraksi kesenian jaranan atau kuda lumping. Tentu saja, hal itu membetot perhatian massa yang hadir.
Baca Juga: Pelanggan Nyemil Durian di Warnet, Operator Bingung Harus Apa
Entah siapa yang memulai, pengunjung secara serentak berebut tumpeng kecil tersebut. Saling dorong pun terjadi di tengah lapangan. Mereka menyambar durian lalu membawanya ke pinggir lapangan. Sembilan tumpeng durian tersebut berasal dari desa-desa yang ada di Kecamatan Wonosalam. Yakni Desa Carangwulung, Galengdowo, Jarak, Panglungan, Sambirejo, Sumberjo, Wonokerto, Wonomerto, dan Desa Wonosalam.
Kegaduhan kembali mereda, sembilan tumpeng berisi durian ludes tak tersisa. Konsentrasi pengunjung kembali ke gunungan raksasa yang berada di tengah lapangan. Dari pengeras suara terdengar salah satu panitia membaca doa sebagai pertanda dimulainya kenduri durian.
Seiring dengan itu, petugas yang berada di tepi gunungan durian mulai membagi-bagikan buah tersebut. Ribuan orang pun merangsek ke depan untuk menerima buah durian dari petugas. Tak hanya lelaki dewasa, anak-anak dan kaum hawa pun terlihat berjibaku merangsek untuk mendapatkan buah asal Wonosalam itu. Bahkan meraka ada yang mulai naik ke rangka tumpeng raksasa dan mengambil sendiri buah yang masih tersisa di tumpeng tersebut.
Karena berebut itulah, sejumlah pengunjung terluka tangannya akibat tergores kulit durian.
“Saya hanya mendapat dua butir durian. Tidak apa-apa, yang penting seru,” kata Jumain, salah satu pengunjung sembari memamerkan tangannya yang tergores kulit durian.
Baca Juga: Benarkah Ada Durian Rp14 Juta per Buah? Ini Buktinya...
Tidak sampai satu jam, sebanyak 2.019 butir durian yang berada di gunungan tersebut ludes tak tersisa. Setelah itu, para pengunjung mulai surut. Mereka meninggalkan lokasi. Ada yang menenteng durian hasil dari rebutan, ada pula yang pulang dengan tangan kosong.