Modal Semangat, Tukang Las di Gunungkidul Maju Jadi Caleg

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 02 Maret 2019 | 19:00 WIB
Modal Semangat, Tukang Las di Gunungkidul Maju Jadi Caleg
Ihsan Lahardi, tukang las di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, jadi Caleg untuk DPRD setempat dari PKS. [Suara.com/Sri Handayani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak semua calon anggota legislatif alias caleg yang bakal bertarung dalam Pemilu 2019 adalah sosok berduit. Salah satu caleg yang bermodal cekak itu adalah Ihsan Lahardi.

Ihsan sehari-hari bekerja sebagai tukang las di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia kekinian tercatat sebagai caleg untuk DPRD Gunungkidul dari Partai Keadilan Sejahtera.

"Walaupun saya tidak tahu di dalam (DPRD) itu bagaimana, tapi kemantapan saya berpolitik itu menggebu-gebu," kata Ihsan ketika ditemui di rumahnya, Pedukuhan Mendak RT1/RW7, Kelurahan Girisekar, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Sabtu (2/3/2019).

Ihsan mengakui tak mempunyai modal apa-apa sebagai caleg. Sehari-hari ia menjalankan usaha las di rumahnya dengan pendapatan kotor sekitar Rp 3 juta per bulan.

Baca Juga: Di Depan Petani, Hasto: Jargon Setop Impor Prabowo Tak Jelas Juntrungannya

Ihsan Lahardi, tukang las di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, jadi Caleg untuk DPRD setempat dari PKS. [Suara.com/Sri Handayani]
Ihsan Lahardi, tukang las di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, jadi Caleg untuk DPRD setempat dari PKS. [Suara.com/Sri Handayani]

Sementara dari segi pendidikan formal, ia adalah tamanan Paket C atau setara SMA. Ia merasa beruntung pernah melanjutkan studinya, sebab para caleg diwajibkan memenuhi persyaratan pendidikan minimum SMA/SMK/MA/Paket C.

Dianggap tak kaya dan tidak juga memiliki jenjang pendidikan tinggi, Ihsan mengaku sering kali disepelekan.

Bahkan, tetangga depan rumahnya memilih mendukung caleg dari wilayah lain. Menurut asumsinya, hal itu terjadi karena ia dianggap tak memiliki modal kekayaan yang cukup.

Karena alasan yang sama, warga sekitar juga sering kali mempertanyakan alasannya berani mencalonkan diri sebagai caleg. Namun, ia memilih tak menjawab pertanyaan tersebut.

"Kok San kowe wani-wani maju? Kowe ana apa? (Kok kamu berani mengajukan diri? Kamu punya apa?) Ya saya terus terang saja. Saya tidak punya apa-apa," kata dia.

Baca Juga: Maling Mobil Gunakan Alat Mahal Untuk Curi Sebuah BMW, Niat Banget!

Lelaki kelahiran Pandeglang, Banten pada 6 Agustus 1967 ini mengakui ingin mewakili warga Girisekar. Sebab, dari sekitar 5.700 daftar pemilih di wilayah tersebut, tak ada satu pun yang berani mendaftarkan diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI