Suara.com - Ketua KPU Arief Budiman mengatakan ada perubahan kultur masyarakat di Pemilu 2019. Arief menerangkan, ketika itu masyarakat yang berdiskusi soal agama hanya dilakukan di ruang tertutup.
"Dulu orang kalau bicara tentang agama dan perilaku itu biasanya di ruang tertutup, saya masih kecil dulu ya di masjid masjid. Terus kalau kita pengajian besar gitu, semua datang dengan pemikirkan kepentingan dan harapan yang sama," ujar Arief saat memberikan diskusi 'Pemilu Jujur dan Adil untuk Indonesia Berkemajuan' di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).
Terkait kultur saat ini, Arief menilai masyarakat lebih berani berdiskusi isu agama bahkan disisipi dengan politik di ruang terbuka.
"Terus sekarang ini malah banyak diskusi (agama) banyak di ruang terbuka dan dibumbui, ada bumbu politiknya, ada bumbu hukumnya, ada bumbu yang marah dan senangnya itu bicara tentang agama. Jadi sekarang itu banyak begitu," kata dia.
Baca Juga: Amien Rais Doakan KPU Dilaknat Allah
Lebih jauh Arief mengatakan, kultur saat ini dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia ke depannya. Arief kemudian mengajak semua pihak untuk merawat persatuan Indonesia dengan baik.
"Bagaimana cara merawatnya, pemilu ini menjadi satu sumber awal atas banyak hal, pingin negara baik awalnya pemilunya harus baik, karna pemilu lah memilih pemimpin yang terbaik," kata dia.
"Pingin negaranya damai sejahtera, adil dan makmur, gimana mulainya, ya dari pemilunya. Karena pemilu itu kita akan memilih orang yang nanti akan mampu menjalankan tugas negara dan harapan kita. Jadi pemilu itu menentukan," Arief menambahkan.