Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengungkapkan kepada dua sekutunya beberapa saat selepas pertemuan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2/2019). Trump menelpon Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan PM Jepang, Shinzo Abe.
Dalam perundingan di KTT Vietnam itu, pertemuan Trump dengan Kim disebut berakhir tanpa kesepakatan.
Dikutip dari CNN, di pesawat kepresidenan, Air Force One, juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan Trump menelepon Abe dan Moon masing-masing selama 15 menit di tengah perjalanan pulangnya dari Hanoi pada Kamis petang.
"Dia (Trump) memberikan masing-masing mereka (Abe dan Moon) perkembangan terkait pertemuan (dengan Kim Jong-un). Presiden memberi tahu mereka bahwa dialog akan terus berjalan," kata Sanders.
Baca Juga: Ternyata Ada 25 Artis yang Pernah 'Begituan' dengan Lucinta Luna
Pertemuan kedua Trump dan Kim Jong-un yang semula diharapkan mampu memperjelas kesepakatan denuklirisasi antara keduanya, yang disetujui dalam pertemuan pertama di Singapura. Namun, ternyata hasilnya di luar dugaan.
Meski begitu, dikutip AFP, Abe dan Moon disebut tetap mendukung dialog AS-Korut. Pertemuan antara Trump dan Kim Jong-un di Hotel Metropole Hanoi berakhir lebih cepat dari jadwal semula. Keduanya tak tidak sepakat soal denuklirisasi.
Dalam jumpa pers seusai KTT AS-Korut berakhir, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Kim Jong-un tidak siap memenuhi persyaratan yang diminta untuk melakukan lebih banyak langkah dalam proses denuklirisasi.
Di kesempatan yang sama, Trump menuturkan masalah sanksi menjadi alasan utama dia dan Kim Jong-un tak dapat mencapai konsensus dalam pertemuan kemarin.
Menurut Trump, Kim Jong-un sangat ingin sanksi-sanksi yang selama ini dijatuhkan AS dan dunia internasional dicabut.
Baca Juga: Aksi Apel Siaga Umat ke KPU, Ada Bendera Habib Rizieq
Di saat bersamaan, Kim Jong-un tak bersedia menutup dan melucuti sejumlah situs rudal serta nuklir yang merupakan permintaan AS.
"Pada dasarnya mereka (Korut) ingin sanksi-sanksi dicabut sepenuhnya, tapi kami tidak bisa melakukannya," kata Trump.
"Dia (Kim Jong-un) ingin melakukan denuklirisasi, tapi dia hanya ingin (melucuti senjata nuklir) di situs-situs dan wilayah yang tidak terlalu penting dan tidak sesuai dengan keinginan kami," imbuh dia.
Meski begitu, Trump menegaskan pertemuannya dengan Kim Jong-un berakhir dengan baik-baik. Dia juga berjabat tangan dengan Kim Jong-un.
"Akhir pertemuan kami bukan seperti berdiri lalu pergi begitu saja. Suasana hubungan kami sangat-sangat hangat dan kami berdua berjalan keluar ruangan dengan baik-baik," tuturnya.
Trump juga optimistis bahwa perundingan denuklirisasi masih terus berjalan menuju hasil yang memuaskan.
"Saya lebih memilih melakukan perundingan yang tepat, daripada perundingan yang cepat," katanya.
Meski begitu, dia mengatakan, belum ada rencana kapan dia akan kembali bertemu dengan Kim Jong-un.