Alami 18 Kali Gempa, Begini Penampakan Kawah Gunung Anak Krakatau

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 01 Maret 2019 | 10:45 WIB
Alami 18 Kali Gempa, Begini Penampakan Kawah Gunung Anak Krakatau
Gumpalan awan menyembur saat terjadi letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Banten, Senin (10/12). ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, mengalami 18 kali kegempaan vulkanik dalam, sepanjang pengamatan Kamis (28/2) hingga Jumat (1/3) dini hari.

Dilansir dari Antara, Jumat (1/3/2019), Deny Mardiono selaku Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, pada periode pengamatan 28 Februari 2019, hingga pukul 24.00 WIB mengalami kegempaan vulkanik dalam 18 kali, amplitudo 2-12 mm, S-P 0,6 - 2,7 detik, durasi 4-16 detik.

Gunung Anak Krakatau juga mengalami kegempaan tektonik lokal 9 kali, amplitudo 1-9 mm, S-P 3,2 - 4,7 detik, durasi 4-70 detik; dan kegempaan tektonik jauh 2 kali, amplitudo 3-15 mm, S-P 12,1 detik, durasi 80-180 detik.

Penampakan kawah Gunung Anak Krakatau. (Twitter/Sutopo Purwo Nugroho)
Penampakan kawah Gunung Anak Krakatau. (Twitter/Sutopo Purwo Nugroho)

Gunung api di dalam laut dengan ketinggian 155 meter dari permukaan laut (mdpl) ini cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan.

Baca Juga: Penyuap Hakim Tipikor Medan Dituntut 5,5 Tahun Penjara

Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 24-29 derajat Celsius, kelembapan udara 0-100 persen, dan tekanan udara 0-756.6 mmHg.

Visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Ombak laut tenang.

Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.

Penampakan Kawah Anak Krakatau

Penampakan kawah Gunung Anak Krakatau. (Twitter/Sutopo Purwo Nugrogo)
Penampakan kawah Gunung Anak Krakatau. (Twitter/Sutopo Purwo Nugrogo)

Sementara itu, dari pantauan terkini melalui drone PVMBG pada 18 Februari 2019, tampak kawah Gunung Anak Krakatau. Gambar terkini kawah tersebut diambil setelah PVMBG memasang seismograf di puncak gunung, demikian cuitan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Baca Juga: Gempa Solok Selatan Rusak Ratusan Rumah Warga, Ini Penjelasan BMKG

"Morfologi kawah Gunung Anak Krakatau pada 15/2/2019. Tinggi gunung 155 m dpl. Sejak Januari 2019 aktivitas letusan terus menurun. Status Siaga (level 3). Radius berbahaya hanya di dalam 5 km dari kawah. Di luar itu aman. Wisata di Selat Sunda aman," tulis Sutopo.

"Inilah kawah Gunung Anak Krakatau dari Drone PVMBG 18 Februari 2019. PVMBG telah memasang seismograf di puncak Gunung Anak Krakatau. Aktivitas letusan terus menurun sejak Januari 2019. Status tetap Siaga. Zona berbahaya hanya di dalam radius 5 km dari kawah," sambung Sutopo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI