Suara.com - Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Sleman, Kuswanto membantah memberikan instruksi untuk mengibarkan bendera pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin di acara kampanye capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Yogyakarta. Dia pun mengklaim tak tahu siapa pelaku yang diduga mengibarkan bendera Jokowi-Maruf hingga berujung kericuhan di dekat lokasi Prabowo berkampanye.
"Enggak mungkin. Enggak mungkin ada (instruksi). Tindakan bodoh kan kalau seperti itu (kalau ada pengibaran bendera Jokowi-Maruf di kampanye Prabowo). Enggak mungkin. Boleh dicek," kata Kuswanto kepada wartawan, Kamis (28/2/2019).
Kuswanto mengatakan, selaku Ketua DPC, ia tidak bisa memonitor terlalu jauh kejadian tersebut. Hal itu bisa saja dilakukan oleh kader maupun masyarakat luas.
"Kalau membentangkan itu namanya masyarakat luas itu kita enggak bisa apa-apa toh," ujar dia.
Baca Juga: Pesona Bunga Sakura Bawa Pengalaman Baru dalam Mencuci Baju
Malah, Kuswanto mengaku telah mengimbau kepada seluruh kader partai berlambang moncong putih itu untuk tidak melakukan hal-hal yang memancing keributan. Dalam beberapa pekan terakhir, tidak ada kegiatan pengukuhan atau perayaan-perayaan laskar-laskar PDIP. Hal itu sengaja dilakukan sebagai antisipasi terjadinya kericuhan.
"Ini sudah kami antisipasi sampai sejauh itu supaya selaku ketua partai kami juga menjaga kredibilitas partai kami. Kami baru menjaga, apa istilahnya, menjaga harga diri partai dalam rangka menjelang pemilu ini supaya nama baik partai dan calon kami dari 01-nya juga tidak cemar oleh arus di bawah seperti ini," ujar dia.
Kuswanto mempersilakan pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut. Pada dasarnya, PDIP tidak akan menghalang-halangi upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh kepolisian setempat.
Kontributor : Sri Handayani
Baca Juga: Perlakuan Semena-mena Penyewa Terhadap Migo ini Bikin Prihatin