Suara.com - Ketua Umum PPP Romahurmuziy menuding Prabowo Subianto tidak mengerti hukum dan tata kelola negara. Pernyataan Rommy itu menyusul adanya klaim Prabowo yang mendapatkan dukungan dari PPP.
Rommy menyebut Prabowo hanya mencampuri urusan partai di bawah kepemimpinannya yang sudah solid. Bahkan, lanjut Rommy, pernyataan klaim Prabowo merupakan bagian dari uoaya memecah-belah PPP.
"Dan yang kedua saya hanya melihat bahwa ini lah yang saya katakan bahwa sulit kita mengharapkan seorang pemimpin yang memang menjadi bagian dari upaya melestarikan pecah belah. Karena kan PPP sudah islah, sudah bersatu dan tapi dia justru mengaduk-aduk kembali dan menggaruk-garuk di tempat yang tidak gatal," tutur Rommy saat di Harlah ke-44 PPP, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (28/2/2019).
Sebumnya, Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto mengklaim telah mengantongi dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Prabowo menyebut keputusan itu telah ditetapkan secara resmi melalui Muktamar PPP dan dideklarasikan di Temanggung, Jawa Tengah.
Baca Juga: Cerita Prabowo Lari Ketakutan Saat Dipanggil Ibunya, Hingga Diledek Ajudan
"(Dukungan dari PPP) hasil muktamar. Bukan hasil akal-akalan," kata Prabowo di dalam orasinya di Grand Pacific Hall, Jalan Magelang, Yogyakarta, Rabu (27/2/2019).
Di hadapan pendukungya, Prabowo menceritakan telah mendapatkan dukungan dari beberapa partai, seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Berkarya.
Prabowo menjelaskan, dukungan dari PPP baru disampaikan beberapa saat sebelum ia tiba di Yogyakarta. Tepatnya ketika ia menghadiri deklarasi GPK Jateng DIY di Gedung Pemuda Temanggung.