Suara.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Buya Syafii Maarif menyebut tindakan ustazah Neno Warisman yang mengancam tak menyembah Tuhan lewat sebuah puisi adalah perbuatan yang bodoh dan biadab. Buya juga mengingatkan agar aktivis #2019GantiPresiden itu tidak macam-macam menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Peringatan itu disampaikan Buya lantaran penyebaran ujaran kebencian dan berita hoaks bisa membuat masa depan Indonesia menjadi hancur.
"Itu (puisi Neno Warisman) bodoh, sadis dan biadab. Dalam Pemilu jangan macam-macam apalagi pakai puisi mengancam tidak akan menyembah tuhan. Indonesia akan tersungkur di hadapan anak bangsa yang suka berbohong, tuna adat, tuna moral dan sebagainya," kata eks Ketua PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif di di Panti Trisula Pewari, Menteng, Jakarta Pusat Kamis (28/02/2019).
Menurut Buya, berbagai gesekan atau konflik saat Pilpres adalah hal yang biasa terjadi. Buya juga mengimbau agar hal tersebut tidak menimbulkan perpecahan. Perbedaan pilihan adalah hal lumrah, tapi jika sampai mengancam menggunakan fitnah dan hoaks, menurutnya itu sudah melanggar martabat manusia.
Baca Juga: Sempat Merosot Akhir Tahun, Penjualan Xpander Kembali Bergairah
"Ketegangan itu biasa, tapi jangan sampai ketegangan itu merusak bangsa ini. Pilihan berbeda gak apa-apa, kita tetap bersaudara. Tapi kalo berbeda make diancam pake fitnah, hoaks itu sudah melanggar martabat kita sebagai manusia," ujar Buya.
Untuk diketahui, Neno Warisman sempat membacakan doa perang badar dalam penggalan puisi yang dibacakan saat Munajat 212 di Monas beberapa waktu lalu. Berikut penggalan doa perang badar yang dibacakan Neno: "Jangan, jangan engkau tinggalkan kami dan menangkan kami. Karena jika engkau tidak menangkan, kami khawatir ya Allah. Kami khawatir ya Allah tak ada lagi yang menyembah-Mu."