Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menerima masukan terkait dengan masalah pendidikan di Indonesia. Saat menghadiri acara dialog kebangsaan bersama alumni SMP 12 Jakarta, Sandiaga sempat menyoroti soal nasib guru-guru honorer yang kini masih belum mendapatkan kejelasan.
Sebelum memutuskan untuk berdialog, Sandiaga sempat melarang para alumni tersebut menggelar acara dalam bentuk deklarasi.
"Acara deklarasi sudah biasa jadi saya bilang kepada rekan-rekan kasih masukan tentang pendidikan," kata Sandiaga di Roemah Djoeang, Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (27/2/2019).
Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengungkapkan bahwa dirinya akan fokus kepada pendidikan di Indonesia, baik untuk kualitas murid serta kualitas hidup tenaga pengajar di Indonesia, terutama guru honorer.
Baca Juga: Perempuan Ditemukan Tewas dalam Posisi Duduk di Kloset Sedang BAB
Berbicara soal guru honorer, Sandiaga menilai kalau guru-guru honorer di Indonesia masih harus mendapatkan perhatian besar lantaran diberlakukan tidak adil.
"Banyak guru honorer yang sudah belasan tahun mengabdi tapi belum mendapatkan keadilan dari segi kesejahteraan dan statusnya baik sebagai ASN maupun harapan peningkatan status mereka," ujarnya.
Sebagai calon pemimpin, Sandiaga melihat pengangkatan guru honorer harus disesuaikan anggaran negara terlebih dahulu. Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga memastikan kalau guru-guru honorer memiliki kemampuan yang mumpuni.
"Tentunya kita harus memperhatikan anggarannya, dan juga yang terpenting sebenarnya guru honorer ini adalah kompetensinya sendiri," pungkasnya.
Baca Juga: Satpol PP Dibacok Preman Pasar, Wali Kota Risma: Kami Sudah Tahu Pelakunya!